jatimnow.com - Setelah melakukan penamparan terhadap RA, siswa inklusi Kelas 11 Multimedia 2, Bahrun, Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya 'kabur' dari ruangannya.
Hingga Rabu (26/9/2018) pukul 11.44 Wib, dia belum terlihat di sekolah ini.
Budi Sugiarto, orang tua RA yang datang bersama istrinya hanya ditemui oleh sejumlah guru dan wakil kepala sekolah SMKN 1 Surabaya. Salah satu yang menemui yaitu Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan, Asslamet.
Baca juga: 9 Kepala Sekolah di Jember Diperiksa Kejari, Diduga Korupsi Dana BOS
Terkait keberadaan Bahrun, Asslamet mengatakan bahwa kepala sekolahnya itu sedang keluar sekolah karena ada rapat di dinas. "Kata beliau sedang ada rapat," ungkapnya saat ditemui di SMKN 1 Surabaya.
Baca juga: Siswa Inklusi SMKN 1 Surabaya Ditampar Kepsek
Terkait persoalan itu, Asslamet mengatakan meminta maaf atas nama pribadi maupun sekolah. Dan menurutnya, kasus itu baru pertama kali terjadi di sini.
Baca juga: Oknum Kepsek dan Guru Berselingkuh di Sumenep Diajukan Pemberhentian Sementara
"Bapak Kepala Sekolah (Bahrun) bahkan pernah mengingatkan ke guru-gurunya jangan sampai main tangan," sebut Asslamet.
"Jadi saya yakin, ini tadi hanya khilaf saja," tegas Asslamet.
Sebelumnya, Bahrun disebut telah menampar RA pada pipi kanannya hingga kacamata RA terjatuh. Selain itu, Bahrun juga menjambak rambut MZ dan menampel tangan ZU.
Baca juga: Oknum Kepsek di Sumenep Diduga Selingkuh dengan Guru, Suami Lapor Polisi
Bahrun tiba-tiba emosi saat melihat para siswa Kelas 11 Multimedia 2 tersebut keluar dari ruang kelas setelah selesai mengerjakan soal ujian.