jatimnow.com - Seorang kepala sekolah (kepsek) non-muslim di Jember membangun musala di lingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Kepsek non-muslim bernama Yuliana Candra Setiawan, menjadi pimpinan di SDN Wonoasri 02 di Kecamatan Tempurejo Jember sejak dua bulan yang lalu.
Kepsek mengaku tergugah ketika melihat murid dan guru salat beralaskan banner bekas di ruang perpustakaan.
"Pemandangan salat itu mengetuk nurani saya. Ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi, sesuatu yang lebih dari sekadar rutinitas sekolah. Tempat ibadah yang layak untuk semua warga sekolah," ungkap Yuliana, Selasa (21/1/2025).
Ia dinilai sebagai sosok kepala sekolah yang mencerminkan pemimpin yang visioner, yang tidak hanya menjalankan kurikulum dan memastikan keberhasilan akademik siswa, namun juga penggagas berdirinya musala di sekolah tersebut.
Yuliana mengajak para guru dan komite sekolah untuk merancang kelas tak terpakai dan nyaris ambruk, menjadi musala. Dengan dukungan sosialisasi di media sosial dan teman-temannya, mereka mulai mendirikan musala.
Bantuan pun mulai berdatangan. Tidak hanya dari warga sekitar, tetapi juga dari teman-temannya di luar kota Jember.
Baca juga:
Mengenal Pematung Shio Ular di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban
Musala SDN Wonoasri 02 Tempurejo Jember. (Foto: Chris for jatimnow.com)
Material bangunan seperti genteng, kayu, semen, hingga plafon pun mengalir ke sekolah. Semua ini diiringi semangat gotong-royong yang luar biasa dari masyarakat, guru dan bahkan pihak pemerintahan desa.
Kepedulian Yuliana melampaui batas agama dan budaya, menjadikan mushala ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi simbol kerukunan, persatuan dan kepedulian.
Perempuan yang tinggal di Desa Tempurejo ini menyadari pentingnya membangun lingkungan sekolah yang memberikan ruang untuk perkembangan spiritual dan emosional.
Baca juga:
Mengenal Ady Setiawan, Mantan Dirut PDAM Jember yang Pernah Pecahkan Rekor MURI
Dalam waktu singkat, beliau tidak hanya menjadi pemimpin, tetapi juga penggerak yang mampu memotivasi komunitas untuk bersatu dalam tujuan mulia.
Yuliana menjadi simbol dari harapan, kerja keras, dan kepemimpinan yang tulus. Kisah ini mengingatkan semuanya, pendidikan yang bermakna tidak hanya dibangun dengan kurikulum, tetapi juga dengan hati yang peduli.
Tepat pada hari Senin (20/1/2025) kemarin, pihak sekolah meresmikan dan mengadakan tasyakuran musala tersebut dan mengundang pihak terkait.
URL : https://jatimnow.com/baca-74864-kepsek-nonmuslim-di-jember-bangun-musala-sekolah-ini-kisahnya