jatimnow.com - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lamongan melonjak, seiring suhu panas imbas kemarau panjang yang terjadi selama tahun 2024 ini.
Hal itu dilatarbelakangi nyamuk Aedes Aegypti cenderung lebih aktif saat suhu meningkat meski jumlah populasinya menurun.
Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan Lamongan, dari Januari - Agustus 2024. kasus DBD menyentuh angka 384 korban terjangkit yang didominasi anak-anak.
Baca juga: Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!
"Total ada 384 tercatat menderita DBD dari Januari - Agustus, semua teratasi dan tidak ada korban meninggal," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Lamongan, dr Mafidhatul Laely, Selasa (15/10/2024).
Meski demikian, angka ini rupanya lebih tinggi dibanding data penderita DBD pada tahun 2023 lalu dimana total kasus hanya 193 penderita.
Baca juga: Angka Kematian DBD di Tulungagung Tertinggi Ketiga di Jatim, Ini Langkah Pemkab
"Terbanyak saat bulan Mei lalu yakni 105 kasus. Sempat turun di bulan Juni menjadi 32 dan terus meningkat sampai bulan Agustus terdapat 80 kasus," ungkapnya.
Lebih jauh, dr Fidha mengimbau agar warga masyarakat turut terlibat proaktif dalam pemberantasan perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga lingkungan dan gaya hidup bersih.
"Menutup 2024 semoga tidak bertambah mengingat sebentar lagi musim hujan," katanya
Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Kerja Bakti bareng Warga: Penting untuk Cegah DBD
Menyikapi hal ini, Dinkes Lamongan terus berupaya meningkatkan kewaspadaan DBD melalui puskesmas dan kecematan, juga memantau pelaksanaan kegiatan 3M di masyarakat.
"Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau (PSN) rutin kita galakan di masyarakat. Adapaun upaya lainya yakni penyuluhan di sekolah atau desa terkait pencegahan DBD," ujarnya.