jatimnow.com - Sejumlah santri, kiai dan warga Nahdliyin Kota Kediri menitipkan harapannya kepada Vinanda Prameswati - KH Qhowimmudin Toha yang saat ini bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kediri 2024. Di antaranya, meningkatkan insentif guru ngaji dan modin.
Harapan ini disampaikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang digelar di komplek aula Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, akhir pekan lalu.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh ulama dan para pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kota Kediri. Di antaranya, KH. Abdul Hamid, pengasuh PP. Maunahsari Bandar Kidul, KH. Sholeh Abdul Jalil, pengasuh PP Salafiyah Bandar Kidul dan KH. An'im Falahuddin, pengasuh PP HMS Lirboyo Kota Kediri.
Baca juga: Muslimat NU Kota Kediri Gelar Istigasah, Doakan Mbak Vinanda - Gus Qowim
Selain para tokoh ulama dan masyayikh Nahdlatul Ulama (NU), hadir pula pasangan calon wali kota dan Wakil Wali Kota Kediri Vinanda dan Gus Qowim serta 200 lebih tokoh masyarakat se-Kecamatan Mojoroto.
Acara tersebut kemudian diisi dengan dialog yang dipimpin oleh KH. Oing Abdul Muid, Ketua Forum Santri Kota Kediri. Dalam dialog, beberapa peserta menyampaikan harapan dan pesan kepada pason nomor urut 1 tersebut.
Seperti Kiai Syansuri dari Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang memohon agar Makam Setonogedong lebih diperhatikan, karena menjadi tujuan wisata religi.
"Kita berharap insentif guru ngaji dan modin dinaikkan," tambah Kiai Saiful, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (22/10/2024).
Baca juga: Jadi Kakak Asuh Disabilitas di Kediri, Vinanda Komitmen Wujudkan Kota Inklusif
Aspirasi dan harapan para santri, kyai serta kaum nahdliyin kepada pasangan pemuda dan tokoh ulama ini memang sangat mendasar. Sebab, paslon yang diusung oleh mayoritas partai politik ini memiliki visi misi besar Kediri MAPAN, dimana salah satu akronimnya adalah mewujudkan Kota Kediri yang agamis.
Mbak Vinanda dan Gus Qowim bakal merealisasikan penguatan tatanan sosial dan sumber daya manusia (SDM) yang berketuhanan dengan nilai kerukunan untuk membentuk ‘seft control’. Komitmen itu akan diwujudkan melalui Program SAPTA CITA.
Dari tujuh program kerja tersebut, salah satunya berbasis pada pesantren, santri serta guru ngaji berupa peningkatan insentif. Program itu mereka namakan dengan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan atau disingkat MERATA.
Dalam kesempatan ini, KH Hamid turut mendoakan pasangan Vinanda dan Gus Gowim untuk bisa memimpin Kota Kediri dengan lebih baik dan memiliki keberpihakan kepada kaum santri.
Baca juga: Mbak Vinanda - Gus Qowim Silaturahmi dengan PD Muhammadiyah Kota Kediri
Doa dan harapan tersebut sebagai bentuk kepedulian, sekaligus impian besar KH Hamid kepada Mbak Vinanda dan Gus Qowim, sebagai implementasi dari pasangan nasionalis dan religius yang berprinsip dasar aswaja (ahlu sunnah wal-jamaah an-nadiyah).
"Semoga bisa memimpin Kota Kediri dengan lebih baik dan memiliki keberpihakan kepada kaum santri," harap KH Hamid.
Untuk diketahui, KH. Hamid adalah salah satu tokoh ulama NU di Kota Kediri yang disegani, karena keilmuannya. Para santri, serta umat muslim di Kota Kediri tawaduk dengan dawuh-dawuh beliau.