Program TJSL Petrokimia Gresik, Desa Tawangargo jadi Pusat Hortikultura Modern

Rabu, 27 Nov 2024 10:36 WIB
Reporter :
Sahlul Fahmi
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (kiri), saat berkunjung di Tawangargo Smart-Eco Farming Village di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (26/11/2024). (Foto: Humas Petrokimia Gresik),

jatimnow.com - Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik, berhasil membuat inovasi di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan.

Melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG), kini Desa Tawangargo tidak sekadar menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, tapi juga model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

"Program TAMENG awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program TAMENG. Kami bersama petani binaan berkomitmen menjadikan Tawanggargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan," ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Petrokimia Gresik Pertahankan Gelar Juara Livoli Divisi Utama 2024

Ia menjelaskan, beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program TAMENG antara lain penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp). Energi ramah lingkungan ini menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (Alsintan).

"Dalam kegiatan program TAMENG, kami mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat, diantaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya," ujar Dwi Satriyo.

Inovasi ramah lingkungan berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi TAMENG dengan rumah pengolahan limbah pertanian. Rumah ini mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Pupuk ini diproduksi dari limbah-limbah pertanian.

Baca juga: Kalahkan TNI AU, Petrokimia Gresik Pimpin Klasemen Final Four Livoli Divisi Utama

Terakhir, hasil pertanian yang ada di TAMENG mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam TAMENG. Cocok untuk vegetarian.

\

"Saya juga sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah," ujarnya.

Sementara pada pembinaan TAMENG, Petrokimia Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern. Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

Baca juga: Petrokimia Gresik Raih Kemenangan Kedua di Final Four Livoli Divisi Utama

Berikutnya, Petrokimia Gresik juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani. Implementasi teknologi ini juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian.

"Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan," tutup Dwi Satriyo.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Gresik

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler