jatimnow.com - Cabup terpilih Muhammad Fawait mengunjungi korban banjir di 3 desa di Kecamatan Tempurejo Jember. Ada ribuan sembako yang dibagikan kepada korban terdampak bencana.
Ketiga desa yang terdampak banjir, yakni Desa Andongrejo, Curah Nongko dan Wonoasri. Ada ratusan rumah yang terendam banjir setinggi 20 hingga 50 centimeter, Jumat 29 November 2024.
"Kami datang ke lokasi untuk mengetahui secara langsung dampak bencana banjir, serta memberikan bantuan paket sembako untuk korban banjir,” ujar Gus Fawait, Sabtu (30/11/2024).
Baca juga: Menang Quick Count Pilkada Jember, Gus Fawait Siap Rangkul Pendukung Petahana
Menurutnya, banjir yang terjadi di Kecamatan Tempurejo ini memang setiap tahun. Ini menjadi perhatian serius untuk mencari jalan keluarnya.
"Kedepan akan kita petakan dan kita mapping apa yang menyebabkan banjir tersebut,” ujar Cabup terpilih 2025 – 2030.
Dengan demikian, kejadian banjir ini tidak terjadi berulang-ulang. Kedepan akan melakukan mitigasi bencana maupun pasca bencana.
Sementara, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menyampaikan, selain memberikan bantuan, Gus Fawait juga menyapa warga serta melakukan dialog dan menyapa, untuk mendengar apa yang dikeluhkan oleh warga.
Baca juga: Sungkem Ibu dan Mertua sebelum Nyoblos di TPS 11 Jember, Gus Fawait: Jimat Kami
"Ini juga sebuah kelegaan untuk membantu penderitaan yang dirasakan warga,” ujarnya.
Kedepan, pihaknya akan merencanakan mitigasi bencana yang lebih matang, terutama di daerah-daerah yang selama ini menjadi langganan bencana, terutama seperti bencana banjir, dengan membuat Perda kebencanaan.
“Tentunya disertai dengan perda kebencanaan, dan ini sangat diperlukan, karena Jember merupakan daerah rawan bencana, terutama bencana banjir,” ujar David.
Ketua Relawan Baret Rescue menambahkan, Perda kebencanaan ini akan disusul dengan Perbup, agar perda kebencanaan lebih efektif, dengan adanya perbup.
Baca juga: Masa Tenang Pilkada Jember, Gus Fawait Santai Bareng Keluarga
Maka daerah terdampak bencana nantinya bisa semakin berkurang, tentunya setelah dilakukan mitigasi.
“Dengan adanya Perda Kebencanaan dan juga Perbup, kami berharap ke depan BPBD bisa merangkul seluruh elemen relawan, termasuk baret rescue dilibatkan, dengan dibekali keilmuan dengan difasilitasi sarana kebencanaan dari dana hibah,” pungkasnya.