jatimnow.com - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para perawat di Jawa Timur.
Hal ini diungkapkan saat Sri Wahyuni menghadiri rapat koordinasi dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur, Sabtu (7/12/2024). Ia menyoroti disparitas kesejahteraan antara perawat dan profesi lain, khususnya guru.
"Jika pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru, sudah selayaknya perawat juga mendapatkan perhatian yang sama. Salah satu langkah konkret adalah dengan menaikkan gaji mereka,” tegas Sri Wahyuni saat dikonfirmaso, Minggu (8/12/2024).
Baca juga: Fraksi PKB DPRD Jatim Dukung Pembangunan Pabrik Etanol di Bojonegoro
Politisi Partai Demokrat ini juga menyoroti nasib para perawat honorer dan kontrak yang masih jauh dari sejahtera. Bahkan, banyak lulusan sekolah keperawatan yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Baca juga: KLM Lorena Sari Tenggelam, DPRD Jatim Usul Pengawasan Diperketat
“Pemerintah harus membuka lebih banyak peluang kerja bagi para perawat,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Sebagai solusi jangka panjang, Sri Wahyuni mendukung usulan PPNI tentang program “Satu Desa Satu Perawat”. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan di tingkat desa sekaligus memberikan kesejahteraan bagi para perawat.
Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD Jatim Buka Program Jumat Serap Aspirasi
“Dengan jumlah desa yang mencapai 7.721 di Jawa Timur, program ini sangat relevan dan perlu segera direalisasikan. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah dapat mendukung penuh program ini,” tambahnya.
Sri Wahyuni optimistis bahwa program satu desa satu perawat dapat menjadi solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan perawat di Jawa Timur.