jatimnow.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau peternakan sapi perah Bumi Rojo Koyo di Kabupaten Banyuwangi, Senin (23/12/2024).
Populasi sapi di Bumi Rojo Koyo mencapai 2.040 sapi dengan produksi susu antara 28-30 liter per hari. Produksi susu ini didapatkan dari sekitar 1.200 sapi dewasa siap perah yang diambil susunya tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam.
Peternakan modern ini telah difasilitasi oleh teknologi canggih. Seperti mesin pemotongan kuku, USG, perlengkapan inseminasi buatan, serta towing.
Baca juga: Pemprov Jatim Borong 4 Penghargaan di APBD Award 2024
Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Jatim Adhy juga mengecek keadaan sapi-sapi yang dikelola dalam modern farm ini. Mulai proses pemotongan kuku, pemberian pangan, sampai pemerahan susu.
"Tujuan pertama kami datang ke sini adalah dalam rangka mengembangkan investasi. Karena Jawa Timur terkenal dengan daya saing daerah yang kuat, salah satunya bagaimana industri investasi bisa masuk dengan baik dan berjalan lancar," kata Adhy.
"Kedua, kami memastikan kecukupan kebutuhan pangan khususnya daging dan susu. Karena 80 persen susu kita masih impor dan 60 persen susu berasal dari Jawa Timur. Jadi ini yang harus kita jaga," lanju dia.
Mantan Staf Ahli Kemensos RI itu menjelaskan, Jawa Timur saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Australia Barat. Dan salah satu investor yang ikut dalam trading ini adalah Bumi Rojo Koyo yang akan kembali menerima sapi tambahan Australia pada Februari 2025 mendatang.
Baca juga: Daftar UMK 38 Daerah di Jatim 2025: Surabaya Tertinggi, Situbondo Terendah
"Program lain yang dilakukan Founder Aminoto adalah kerjasama dengan Menteri Pertanian untuk memfasilitasi rakyat dan petani kecil-kecil. Maka kami berterima kasih kepada pengusaha dan investor yang bukan hanya fokus untuk kepentingan bisnisnya sendiri, tetapi juga berupaya untuk bermitra dengan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan rakyat," jelasnya.
Selain itu, ketersediaan susu ini juga untuk memastikan kesiapan Jawa Timur menerapkan program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Di mana, susu merupakan salah satu menu wajib di dalamnya.
"Kalau untuk kebutuhan susu, di sini menyediakan bahan baku murninya. Kita masih menunggu karena di tahun Januari akan ada piloting, kita lihat mana yang akan dijadikan piloting. Kalau di sisi Jawa Timur dan kabupaten/kota sudah siap, jika memang perlu sharing anggaran kami juga siap," tuturnya.
"Konsepnya adalah ini melibatkan semua stakeholders, seperti UMKM sebagai penyuplai. Jadi kita memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat lokal untuk bisa memanfaatkan makan gratis ini menjadi penyedia," pungkas Adhy.
Baca juga: Lanjutkan Proses KUB, Bank Jatim dan Banten Teken Shareholder Agreement
Sementara Direktur Operasional Arif Gunawan, sebagai modern farm yang menyalurkan bahan baku susu segar ke area Jawa Timur, pengolahan limbah di peternakan ini juga sudah sistematis.
Sehingga, limbah cair digunakan untuk membersihkan kandang sedangkan limbah padat digunakan sebagai pupuk.
"Kita punya sekitar 40 hektar lahan pertanian. Sekarang pupuk ini masih kita gunakan sendiri, tapi mulai semester dua tahun depan kita akan bermitra dengan masyarakat sekitar untuk bisa memanfaatkan pupuk kandang ini. Karena pupuk ini sangat bagus," tandas Arif Gunawan.