jatimnow.com - Komisi A DPRD Jember menyorot masalah hilangnya permainan anak dan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) yang digembok di Alun-alun Jember.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi A dengan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jember serta pihak terkait lainnya, Senin (6/1/2025).
Sebelumnya, di Alun-Alun Jember ada fasilitas permainan anak. Namun kini setelah direnovasi, malah dihilangkan.
Baca juga: Jember Raih UHC Award, DPRD Sebut Hanya Formalitas karena BPJS Tak Terbayar
Sementara tempat MCK, selain digembok, fasilitas kran di tempat tersebut juga banyak yang rusak.
"Kamar kecil, jangan sampai digembok. Kasih petugas di sana. Jangan sampai kamar mandi rusak," kata Sekretaris Komisi A DPRD Jember, Siswono dalam Rapat Dengar Pendapat di ruangannya, Senin (6/1/2025).
Siswono meminta, jangan sampai pengunjung yang datang ke Alun-alun, harus ke masjid atau menumpang di toko swalayan jika membutuhkan kamar kecil.
"Mau buang air kecil, cari indomart atau lainnya. Saya kasih toleransi sebelum kita lakukan lab. Ini tidak menurut asumsi, tapi berdasarkan temuan yang ada," tegasnya.
Baca juga: 257 Ribu Jiwa Belum Terdaftar, DPRD Jember Pertanyakan 98 Persen Peserta BPJS
Sedangkan Ketua Komisi A DPRD Jember Budi Wicaksono menyampaikan, atas temuan dan keluhan masyarakat, adanya MCK yang digembok tadi sudah ada kesepakatan.
"Hasilnya, seperti MCK tadi sudah sepakat dibuka 24 jam, dengan memakai petugas dari PU Cipta Karya dan Tata Ruang. Dan yang ada kerusakan-kerusakan juga akan diperbaiki untuk MCK-nya," imbuhnya.
Budi juga menyampaikan, terkait permainan anak atau playground tahun 2025 ini akan disediakan.
Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Jember, Rahman Anda menyatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran pembangunan di tahun 2025 untuk pengadaan playground atau permainan anak.
Baca juga: JPK dan SPM Tak Bisa Digunakan, Komisi D DPRD Jember Sarankan Pakai BPJS
"Karena playground ini baru, jadi nanti setelah ini, akan pengadaan. Sudah kami siapkan, dan space-nya juga sudah kami siapkan sisi sebelah barat," jelasnya.
Sedangkan untuk kamar mandi, Rahman mengatakan, memang untuk saat ini waktunya terbatas hingga pukul 12 malam.
"Kami upayakan sampai 24 jam, paling tidak ada sisi yang tetap kami buka. Jadi sekarang jam 12 tutup, dan kami upayakan dengan SDM yang kami punya (bisa) 24 jam," pungkasnya.