jatimnow.com - Sejumlah kiai dari berbagai pondok pesantren dan organisasi mendatangi Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember untuk mengajak bersama-sama memerangi penggunaan dan peredaran minuman keras (miras).
Para kiai yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Peduli Jember, menyampaikan sangat prihatin dengan mudahnya mendapatkan miras dan narkoba.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, KH Abdul Haris menyampaikan, peredaran miras di Jember akhir-akhir ini sangat memprihatinkan.
Baca juga: Pria Tulungagung Mabuk Miras Oplosan Tewas Nyungsep di Parit
Selain membeli miras di sebuah toko, para pemuda bahkan juga mengoplos sendiri miras tersebut. Hal ini tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga pedesaan.
Sehingga peredaran dan penggunakan miras serta narkoba di kalangan masyarakat ini sudah sangat memprihatinkan dan banyak dikeluhkan para orangtua.
Tidak hanya mengajak para wartawan, para kiai juga melakukan roadshow ke berbagai partai politik, instansi kepolisian, TNI, Kejaksaan Negeri dan berbagai instansi lainnya.
Baca juga: 2 Warga Jember Tewas di Tulungagung usai Tenggak Miras Oplosan
Dengan mengajak insan pers, para kiai berharap dapat menekan peredaran dan penggunaan miras serta narkoba melalui edukasi pemberitaan.
"Kami berharap semua elemen bisa bersama-sama melakukan gerakan. Jika tidak bisa dengan perbuatan, bisa dengan lisan dan tulisan," katanya, Kamis (6/2/2025).
Para kiai itu juga meminta pemerintah untuk menegakkan peraturan daerah (perda) yang telah ada dan harus ditindaklanjuti.
Baca juga: 3 Warga Bojonegoro Tewas Usai Minum Miras Oplosan, 2 Dirawat di RS
"Yang memiliki kewenangan adalah polisi dan Satpol PP, misal melakukan penggerebekan. Kami berharap setidaknya mendapatkan miras di Jember sulit," ujarnya.
Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno berharap gerakan sosial itu terus digencarkan sampai peredaran miras di Jember benar-benar bisa ditekan.
"Namun dibutuhkan konsistensi, sehingga peredaran miras di Jember benar-benar dapat ditekan," imbuhnya.