jatimnow.com – Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo pada Sabtu (6/10/2018). Kedatangan Sandiaga Uno disambut ribuan santri dan para pengasuh.
Sandi mengaku kedatangannya ke pondok pesantren itu hanya untuk silaturrahmi dengan para ulama dan juga para santri. Sebab, di Jawa Timur itu sangat banyak pondok pesantren. Ia pun menampik kedatangannya karena alasan politik.
"Kalau masalah siapa yang menang dalam Pilpres, itu sudah ada kok. Allah sudah menentukannya siapa dia. Ini merupakan bentuk upaya silatutami dengan tokoh ulama," tegasnya.
Baca juga: Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024
Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno juga mengaku akan berupaya untuk mengembangkan perekonomian Pondok Pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren).
Ia menilai program ini sangat tepat dalam pengembangan ekonomi nasional, sehingga bangsa ini tidak hanya mengandalkan impor dari negara lain saja.
"Kita ini kaya dengan hasil pertaniannya, baik tembakau, padi, jagung, atau bawang merah ini kita upayakan nantinya untuk bisa menjadi skala ekspor," katanya.
Selain itu, dengan adanya kopontren maka diharapkan bisa mengangkat perekonomian masyarakat yang ada di sekitarnya.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah
"Upaya itu nanti juga akan membantu permodalan untuk kopontren yang ada di Indonesia termasuk di wilayah Jawa Timur," ujarnya.
Dengan diorbitkannya kopontren, maka akan terbuka peluang lapangan kerja serta bisa mengembangkan perekonomian rakyat.
"Tak hanya di sektor pertania saja yang di garap. Namun juga bisa pengembangan sektor maritim seperti pengembangan hasil laut, karena Indonesia juga terdiri dari wilayah pesisir," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Ahmad Faiz Abdul Haq Zaini, mengatakan kedatangan Sandiaga Salahuddin Uno merupakan ajang silaturahmi dengan para ulama di Jawa Timur.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Bertemu: Berpelukan hingga Naik MRT
"Jadi, ini murni bukan bentuk dukungan politik. Untuk pilihan itu, saya serahkan kepada masyarakat, siapa calon yang akan dipilih nantinya. Karena masyarakat sudah punya pilihan dan pandang politik mengeni calon presiden yang akan dipilihnya," ujarnya.