Tinjau Proses MPLS, DPRD Surabaya: Selaras Komitmen Kota Layak Anak

Selasa, 15 Jul 2025 12:33 WIB
Reporter :
Yanuar Dedy
Ajeng Wira Wati meninjau proses MPLS (foto: Ajeng for jatimnow.com)

jatimnow.com - Komisi D DPRD Surabaya melakukan meninjau sejumlah sekolah guna memastikan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan lancar dan sesuai aturan. 

Kunjungan ini dilakukan pada hari kedua MPLS, Selasa (15/7/2025). Menyasar tiga sekolah di Surabaya, yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 6, dan SMP Swasta GIKI 1 di Jalan Jawa.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati, sepanjang kunjungannya tidak ditemukan adanya perpeloncoan ataupun praktik perundungan. 

Baca juga: DPRD Usul Revitalisasi Pasar Menjawab Krisis Hunian di Surabaya

Bahkan, Komisi D mendapati pelibatan siswa senior sebagai fasilitator berlangsung secara positif, sesuai dengan prinsip sekolah ramah anak.

"Kegiatan MPLS di semua sekolah yang kami kunjungi berjalan sesuai harapan. Tidak ada kekerasan atau tindakan yang mengarah pada bullying. Ini selaras dengan komitmen Surabaya sebagai kota layak anak,” kata Ajeng.

Pihaknya menekankan pentingnya pengembangan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa. 

Baca juga: DPRD Dukung Sinkronisasi RPJMD Surabaya dengan Provinsi dan Pusat

Suasana MPLS di Surabaya penuh keceriaan

\

Di sisi lain, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya itu juga mengapresiasi proses MPLS di Surabaya yang berjalan secara humanis. Salah satunya di SMP Negeri 6. Siswa sudah diperkenalkan berbagai pilihan ekstrakurikuler seperti tari, basket, dan bahasa asing.

"Pengembangan ekstrakurikuler adalah bagian penting dari pendidikan karakter. Ini menumbuhkan kreativitas, kerja sama, dan kepercayaan diri siswa,” tegasnya.

Baca juga: DPRD Setujui RPJMD Surabaya 2025-2029, Target jadi Kota Dunia

Ia juga menemukan tentang pemberian wawasan tentang pentingnya literasi digital bagi siswa baru, terutama di tengah maraknya arus informasi di media sosial. 

Ia berharap sekolah bisa membekali siswa dengan kemampuan menyaring informasi serta menjaga kesehatan mental mereka.

"Kami juga menemukan masalah klasik soal praktik cabut berkas setelah PPDB ditutup. Ini harus ditindak tegas karena merusak sistem PPDB yang sudah transparan,” tambahnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler