jatimnow.com - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menaruh harapan besar terhadap kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Ponorogo untuk menjadi penggerak koperasi.
"PKK dengan jumlah kadernya yang luar biasa banyak memiliki potensi untuk bisa bekerjasama memunculkan produk yang memiliki nilai ekonomi dan ditampung dalam koperasi," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat Jambore PKK Tingkat Kabupaten di Hotel Tlogorejo, Selasa (9/10/2018).
Ia mengatakan, koperasi adalah model ekonomi yang paling cocok di Indonesia. Bahkan, model ekonomi ini sudah dibahas oleh para pendiri bangsa dan tertuang dalam UUD 1945.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
“Tapi koperasi seolah tidak berkembang. Kalah dengan model ekonomi modern. Padahal, koperasi juga bukan model ekonomi yang tidak modern,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Denmark yang merupakan negara penghasil susu terbesar di dunia menerapkan model ekonomi koperasi. Sekitar 70 persen pertumbuhan ekonomi Denmark ditopang oleh koperasi susu yang ada.
“Dan Denmark sangat sejahtera. Bahkan koperasinya punya bank, klinik dan berbagai usaha lainnya. Jadi kalau PKK Ponorogo mau mengembangkan koperasi maka sangat bagus sekali,” bebernya
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Menurut dia, kalau koperasi berkembang, maka ekonomi akan meningkat. Kalau ekonomi meningkat, kesejahteraan keluarga akan ikut meningkat. Kalau keluarga pendapatannya naik, tentu keluarga itu akan ayem, sejahtera. “Saya yakin melalui PKK semua itu bisa dikembangkan dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo Sri Wahyuni mengatakan, sebagai tim penggerak PKK terus melakukan pembinaan kemudian mensosialisasikan.
"PKK sebagai mitra pemerintah, potensi dan kebutuhan masyarakat. Bersinergi dengan dinas atau instansi terkait," ujar Yuni--sapaan akrab Sri Wahyuni--
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
Ia berharap dengan jambore ini, kader PKK memanfaatkan sebagai sarana silaturahmi dan bisa tukar menukar pengetahuan.
“Tentunya, PKK juga bisa menggerakkan kehidupan berkoperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. (ADV/Arif Ardianto)