jatimnow.com,- Satlantas Polres Tulungagung mencatat sebanyak 3.343 pelanggaran selama sepekan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang berlangsung sejak 14 hingga 21 Juli 2025. Operasi tersebut menargetkan pengendara yang tidak tertib berlalu lintas dengan pendekatan preemtif, preventif, serta represif. Pelanggar paling banyak didominasi oleh karyawan swasta dan pelajar.
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan mulai dari sosialisasi, patroli hingga penindakan langsung di lapangan. Penindakan dilakukan baik melalui sistem statis maupun tilang manual menggunakan kendaraan patroli.
"Pada minggu pertama kami lebih menekankan tindakan preemtif dan preventif, namun kami tetap melakukan penindakan terhadap pelanggaran yang terlihat kasat mata," ujarnya, Senin (22/7/2025).
Baca juga: Mancing di Kolam Milik Orang Lain, Dua Pemuda di Tulungagung Ditangkap Warga
Dari ribuan pelanggaran yang tercatat, tidak menggunakan helm masih menjadi pelanggaran terbanyak, yaitu sebanyak 1.129 kasus. Disusul pelanggaran penggunaan sabuk keselamatan sebanyak 1.010 kasus, serta pengendara di bawah umur sebanyak 369 kasus. Jenis pelanggaran lainnya meliputi pelanggaran melawan arus (7 kasus), menggunakan ponsel saat berkendara (4 kasus), berboncengan lebih dari dua orang (4 kasus), dan pelanggaran lainnya sebanyak 731 kasus.
Berdasarkan klasifikasi profesi, pelanggaran paling banyak dilakukan oleh karyawan swasta sebanyak 1.412 orang. Disusul pelajar sebanyak 849 orang, mahasiswa 411 orang, pengemudi umum 227 orang, pedagang 159 orang, petani dan nelayan 118 orang, PNS 48 orang, buruh 56 orang, dan profesi lainnya 54 orang.
Baca juga: Nenek Lumpuh di Tulungagung ditemukan Tewas di Sungai
Sementara itu, jika dilihat dari rentang usia, pelanggar terbanyak berasal dari usia 16 hingga 21 tahun sebanyak 944 orang, usia 22 hingga 30 tahun sebanyak 831 orang, usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 647 orang, usia 0 hingga 15 tahun sebanyak 469 orang, usia 41 hingga 50 tahun sebanyak 410 orang, dan usia di atas 50 tahun sebanyak 33 orang.
Selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, tercatat sebanyak enam kejadian kecelakaan lalu lintas. Meski tidak ada korban meninggal dunia maupun luka berat, namun terdapat 14 orang mengalami luka ringan dengan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp5.200.000.
Baca juga: Pasutri Lansia di Tulungagung Menjadi Korban Ledakan Gas Elpiji
AKP Taufik menyebutkan bahwa fokus patroli pada pekan pertama difokuskan di wilayah tengah. Namun pada pekan kedua, pihaknyaakan lebih memaksimalkan patroli dan penindakan di wilayah selatan serta area perkotaan.
"Ke depan kami akan lakukan patroli pagi, siang, hingga malam hari secara maksimal di titik-titik rawan pelanggaran. Harapannya tentu agar kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat," pungkasnya.