jatimnow.com - Tim mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkat inovasi mereka dalam industri fesyen berkelanjutan.
Rasen Space, bisnis yang mereka rintis, menciptakan tas dan aksesoris upcycled dari kain perca, memberikan solusi inovatif bagi masalah limbah tekstil dan pemberdayaan pengrajin lokal.
Tim Rasen Space terdiri dari lima mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR: Hera Audita Rasendriya (ketua tim), Mefy Murtia Aprilliani, Putri Maulidah Hidayah, Marsya Sahda Fathony, dan Natasya Alifia Putri Febriani. Mereka dibimbing oleh Diansanto Prayoga.
Baca juga: Kebijakan Pendidikan Jabar yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
"Rasen Space berdiri sejak 2023, awalnya dengan tas dan aksesoris manik-manik biasa," jelas Hera.
"Namun, seiring waktu, kami bertransformasi menjadi brand fesyen berkelanjutan yang tidak hanya estetis, tetapi juga penuh makna sosial," lanjutnya.
Komitmen sosial menjadi inti bisnis Rasen Space. "Kami memberdayakan pengrajin lokal dari Malang, termasuk pengrajin disabilitas, dan menggunakan kain perca hasil upcycling untuk mengurangi limbah fast fashion yang semakin meningkat di Indonesia," ungkap Hera.
Baca juga: Polemik Vonis Tom Lembong, Kriminalisasi Kebijakan Publik?
Mereka mengusung tagline "From Scrap to Statement," mencerminkan transformasi kain perca menjadi produk fesyen yang bermakna bagi lingkungan dan sosial.
Produk unggulan Rasen Space adalah tas desain unik dengan aksen seperti dasi, dibuat dari kain perca, dan dirancang ergonomis serta fungsional.
Produk lainnya adalah bag charm, aksesoris yang memadukan manik-manik dan kain perca dengan desain unik dan eksklusif, dibuat dengan konsep zero waste.
Baca juga: Kritik Film "Bidaah", Alumni UNAIR Raih 2 Penghargaan Internasional
"Keunikan desain dan komitmen terhadap lingkungan dan sosial menjadi kekuatan utama produk Rasen Space," pungkas Hera.
Keberhasilan Rasen Space dalam P2MW membuktikan potensi besar mahasiswa dalam menciptakan bisnis yang inovatif dan berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada solusi permasalahan sosial dan lingkungan.