Kolaborasi Tangguh Bencana BPBD Jatim dan Jurnalis

Rabu, 30 Jul 2025 11:12 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto membuka pelatihan (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - BPBD Jatim menggelar edukasi kebencanaan bertajuk Jurnalis Tangguh Bencana yang diikuti puluhan wartawan dari Pokja Grahadi dan Pokja Indrapura. Kegiatan berlangsung di Pemandian Air Panas Alam Cangar, Tahura Raden Soerjo, Pacet, Mojokerto.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengatakan kegiatan ini bertujuan memperkuat pengetahuan kebencanaan para jurnalis agar bisa menyampaikan informasi secara tepat kepada masyarakat. 

“Agar saat peliputan dan pemberitaan, teman-teman media bisa memberikan penjelasan yang mencerahkan dengan bahasa yang baik dan ilmu yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Cara Jurnalis Grahadi Jaga Ekosistem Pohon di Tahura Raden Soerjo Mojokerto

Gatot berharap kolaborasi antara Pemprov Jatim dan media terus terjalin kuat. 

“Ke depan, sinergi dalam penanganan bencana harus semakin solid, agar bisa menghasilkan informasi yang menjadi acuan masyarakat,” katanya.

Edukasi ini menghadirkan Pakar Kebencanaan Prof. Eko Teguh Paripurno sebagai narasumber. Ia menegaskan pentingnya peran jurnalis sebagai garda terdepan komunikasi kebencanaan. 

“Komunikasi bisa dilakukan pra, saat, dan pasca bencana. Saat pra, yang dibangun adalah ketangguhan masyarakat,” ujarnya.

Prof. Eko juga menekankan bahwa jurnalis perlu memahami kerentanan dan risiko bencana agar bisa menyampaikan informasi yang mendorong penyelesaian mandiri di tingkat komunitas.

Baca juga: BPBD Jatim Buka Akses Jalan Longsor Trenggalek

Komunitas Banyu Bening turut memaparkan inovasi pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan konsumsi dalam kondisi darurat bencana. Inisiatif ini menjadi contoh kemandirian masyarakat saat menghadapi bencana.

\

Jurnalis senior Bahana Patria Gupta mengingatkan pentingnya empati saat meliput bencana. 

“Yang sering terjadi, jurnalis tidak bisa menempatkan diri saat bertemu korban. Padahal simpati sangat menentukan bagaimana kita diterima,” ucapnya.

Ia menambahkan, sikap tidak tepat di awal peliputan bisa berdampak negatif pada jurnalis lain. 

Baca juga: BPBD Jatim Siaga 24 Jam Antisipasi Bencana Selama Arus Mudik Lebaran 2025

“Bukan hanya kita yang kena, tapi teman-teman lain yang datang belakangan bisa ikut terdampak,” ujarnya.

Sementara Ketua Pokja Wartawan Grahadi, Fatimatuz Zahroh, mengungkapkan kegiatan ini sudah memasuki tahun ketiga. 

“Dari tahun ke tahun, materi kegiatan semakin berkembang. Saya optimistis jurnalis bisa semakin tangguh saat meliput bencana di Jawa Timur,” katanya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler