jatimnow.com-Lapas Klas IIB Tulungagung melakukan sejumlah program pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi para Warga Binaan Lapas (WBL). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan WBL dan melatih kemandirian mereka. Diharapkan melalui proram ini, para WBL bisa dapat kembali ke masyarakat setelah bebas dari hukuman.
Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung Ma'ruf Prasetyo Hadianto, mengatakan program pembinaan kepribadian dan kemandirian menjadi salah satu andalan dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan. Terdapat beberapa program pembinaan kepribadian seperti pramuka dan keagamaan yang dilakukan pihak Lapas. Sedangkan program kemandirian seperti pelatihan pembuatan kerajinan marmer, barbershop hingga konveksi.
"Ada banyak kegiatan yang dijalankan, mulai dari kesenian, pramuka, keagamaan, handicraft marmer, barbershop, konveksi, pembuatan keset, pertanian hingga peternakan," ujarya, Senin (11/8/2025).
Baca juga: Ratusan Celemek Karya Warga Binaan Lapas Tulungagung Digunakan Dapur MBG
Untuk peningkatan kemampuan warga binaan, pihkanya menjalin kerja sama lintas sektor, antara lain Kementerian Agama, Kwarcab Pramuka Tulungagung, BLK Singosari Malang hingga dinas pertanian dan berbagai instansi swasta lain. Keahlian para mentor ditularkan langsung kepada peserta pembinaan yang ada di dalam lapas. Dari sekitar 700 warga binaan terdapat 115 yang mengikuti program kemandirian, sedangkan 200 orang mengikuti pembinaan kepribadian.
Baca juga: Kontingen Pramuka Lapas Tulungagung Raih Juara Umum
"Jadi kami memilih dan memilah bakat serta minat dari masing-masing warga binaan, selanjutnya kami berikan pelatihan. Alhamdulillah mereka mampu menyerap ilmu dengan cepat," imbuhnya.
Ma'ruf mengaku karya para narapidana tersebut saat ini telah banyak dipesan oleh berbagai pihak. Bahkan ratusan celemek produksinya kini dipakai oleh tim Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak Kementerian Imipas juga memesan kerajinan marmer buatan WBL tersebut. Pihaknya berharap dengan kemampuan tambahan tersebut seluruh peserta pelatihan bisa mendapatkan bekal yang bisa dimanfaatkan untuk mencari penghidupan yang halal saat keluar penjara.
Baca juga: Lapas Tulungagung Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkoba
"Harapannya mereka bisa produktif dan diterima kembali di masyarakat," pungkasnya.