jatimnow.com - Sinergi apik terjalin antara mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mengembangkan budidaya ikan lele sebagai pilar ekonomi baru yang berkelanjutan bagi desa.
Inisiatif diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) yang konstruktif, menghadirkan Kepala Desa Jatiurip, Mohammad Hendrik, jajaran pengurus BUMDes, serta perwakilan warga setempat.
Baca juga: Palagan Perguruan Tinggi di Era AI
Dipimpin oleh mahasiswa dari Program Studi Budidaya Perairan Unitomo, diskusi ini mengupas tuntas seluk-beluk teknis budidaya lele, mulai dari manajemen kualitas air, pemilihan jenis pakan yang tepat, strategi pengendalian penyakit, hingga perencanaan pemasaran yang efektif.
Usai berdiskusi, para mahasiswa Unitomo langsung bergerak cepat dengan melakukan praktik penebaran bibit lele ke dalam kolam yang telah disiapkan oleh BUMDes. Langkah ini menjadi simbol dimulainya program budidaya lele, sekaligus wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam memajukan kemandirian ekonomi desa.
"Kami tidak hanya berhenti pada tataran teori. Hari ini, kami langsung terjun ke lapangan, mulai dari menebar bibit lele hingga memberikan penyuluhan teknis kepada warga," tegas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unitomo, M. Lawdy Dhiyaa Vansya.
Budidaya lele ini diharapkan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga desa, sekaligus memperkuat kapasitas BUMDes dalam mengelola sektor ekonomi produktif.
Baca juga: Bangun Indonesia Adil Makmur? Ini Kata Rektor Unitomo Soal Kemerdekaan!
Dalam jangka panjang, kolam lele yang kini dikenal dengan nama "Kolam Harapan" diharapkan dapat menghasilkan panen berkualitas tinggi dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
Kepala Desa Jatiurip, Mohammad Hendrik, menyambut baik inisiatif kolaborasi ini dengan penuh antusias. Ia menilai program ini sebagai perwujudan sinergi konkret antara dunia akademis dan masyarakat desa, yang sangat bermanfaat bagi kemajuan desa.
"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang luar biasa ini. Kami berharap, budidaya lele ini dapat menjadi komoditas unggulan desa yang mampu menopang perekonomian warga Jatiurip," ungkap Hendrik
Baca juga: Sentuhan Teknologi Infrared Dongkrak Produktivitas Batik Wonosalam
Dengan pendekatan yang praktis dan partisipatif, mahasiswa Unitomo juga memberikan pelatihan intensif kepada perwakilan warga tentang cara menjaga kualitas air kolam, memberikan pakan yang terukur, serta mengelola panen secara efisien.
Kegiatan ini berlangsung secara interaktif di sekitar "Kolam Harapan", sehingga warga dapat belajar langsung dari pengalaman para mahasiswa.
Berkat pendampingan yang berkelanjutan dari mahasiswa Unitomo, Desa Jatiurip menargetkan pengembangan budidaya lele ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, tetapi juga untuk menembus pasar regional yang lebih luas.