jatimnow.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek meluncurkan inovasi pencatatan dan pelaporan skrining gangguan penglihatan berbasis Android.
Peluncuran aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional yang disingkat SIGALIH itu dilakukan di Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Jalan Indrapura no 17 Surabaya, Kamis (11/10/2018).
Peluncuran ini bertepatan dengan peringatan pada penglihatan sedunia. Aplikasi ini sebagai upaya untuk menekan penyakit katarak hingga 0,5 persen dari 250 juta masyakarat di Indonesia.
Baca juga: Menkes Minta Layanan Pasien 24 Jam jadi Prioritas di RSUD Sidoarjo
"Diharapkan sistem ini akan terhubung dengan rumah sakit, sehingga tindak lanjut terhadap pasien yang telah dirujuk dapat tertangani dengan baik," ungkap Menteri Nila usai peluncuran.
Menkes Nila mengatakan sistem ini berbasis web atau android untuk melaporkan pencatatan dan pelaporan skrining gangguan penglihatan masyarakat Indonesia. Aplikasi ini untuk melakukan deteksi dini mata, khususnya di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu).
"Saat ini, prevalensi katarak di Indonesia mencapai 4,4 persen yang sudah diselesaikan sekitar 90 ribuan. Dengan adanya SIGALIH diharapkan memudahkan puskesmas dan rumah sakit dalam pendataan gangguan penglihatan masyakarat," tuturnya.
Baca juga: Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Kemenkes RI sebagai Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda
Nila menjelaskan, SIGALIH sudah disosialisikan pada kader, sehingga dapat meningkatkan upaya pencegahan gangguan penglihatan dengan deteksi dini gangguan penglihatan, seperti mata minus, penglihatan buram, dan katarak.
"Selain pencatatan dan pelaporan gangguan penglihatan di puskesmas dan rumah sakit, dapat meningkatkan informasi dan koordinasi untuk pelayanan lanjutan pasien," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Menkes Nila F Moeloek melakukan video conference dengan perwakilan kabupaten seperti DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan lainnya untuk menanyakan kesiapan dalam menggunakan Sigalih.
Baca juga: Menkes Sebut Banyuwangi Layak Jadi Destinasi Inovasi Layanan Kesehatan
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri anak-anak sekolah dasar perwakilan dari Surabaya untuk melakukan check up dini mata dan mencoba simulasi pencegahan kelainan mata.