Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Kemenkes RI sebagai Kabupaten/Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Misbahul Munir
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto saat menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI (dok Pemkab Bojonegoro for jatimnow.com)
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto saat menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI (dok Pemkab Bojonegoro for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkab Bojonegoro raih penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebagai Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Swasti Saba kategori Wiwerda.

Penghargaan itu diberikan pada malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat dan STBM Tahun 2023" di Grand Ballrooom Kempinski Hotel Jakarta.

Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) merupakan apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI yang dikenal dengan Swasti Saba yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Terdapat beberapa kategori yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara.

Penghargaan ini merupakan wujud apresasi kepada Kabupaten Bojonegoro yang telah berhasil mengimplementasikan 9 tatanan, yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, tatanan pencegahan dan penanganan bencana.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, semakin lama populasi kehidupan di kota bertambah banyak. Dari jumlah 8 milyar orang di dunia, 4,4 milyar tinggal di kota.

Menurutnya, diperkirakan di tahun 2050, sebanyak 70 dari populasi manusia akan hidup di kota, sehingga migrasi menjadi hal yang tidak terelakkan.

Di Indonesia sendiri diperkirakan sekarang ada 180 jutaan orang tinggal di kota dan diperkirakan akan naik di tahun 2030 mencapai 220 juta orang.

Baca juga:
Ratusan Guru Swasta Demo di Kantor Pemkab Bojonegoro, Minta Diangkat PPPK

"Naiknya akan banyak dan padat dengan segala urusan dan permasalahannya karena orangnya makin banyak, " ujarnya, Selasa (29/11/2023).

Di sisi lain, makin banyaknya urbanisasi itu juga menimbulkan permasalahan yang kompleks, mulai perubahan iklim hingga masalah kesehatan.

"Adanya fenomena urbanisasi yang terjadi, menyusul dengan adanya fenomena perubahan iklim, masalah-masalah di perkotaan pasti menjadi rumit, sebab itu masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya, diawali dari lingkungan yang bersih, saluran airnya diperbaiki, diedukasi masyarakatnya, semuanya perlu diperbaiki," tandasnya.

Baca juga:
Dishub Bojonegoro Luncurkan Angkutan Pelajar Gratis, Simak Rutenya

Sementara itu, ucap sukur disampaikan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto. Penghargaan ini, menurutnya, adalah sebuah capaian yang membahagiakan sekaligus cambuk untuk terus bekerja kerja keras sehingga masyarakat Bojonegoro semakin sehat dan sejahtera.

"Ini merupakan anugerah terindah bagi kita semua, saya sampaikan apresiasi saya kepada seluruh jajaran Pemkab Bojonegoro atas kerja keras untuk mencapai prestasi ini. Juga dukungan seluruh pihak yang menjadi garda terdepan mewujudkan 9 tatanan kabupaten/kota sehat, khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Semoga anugerah ini akan terus kita pertahankan dan kita tingkatkan ke depan," tutupnya.

Hadir pada malam penganugerahan diantaranya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy, Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, serta Gubernur/Pj, Bupati/Walikota/Pj peraih penghargaan KKS Tahun 2023.