jatimnow.com - Rumah sakit pemerintah yang baik bukan hanya soal peralatan dan gedung yang bagus, namun lebih pada pelayanan 24 jam yang maksimal. Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Gedung Pusat Terpadu (GPT) RSUD Sidoarjo, Minggu (28/1/2024).
Budi menyampaikan bahwa peralatan yang sudah ada harus dapat digunakan semaksimal mungkin untuk pelayanan para pasien.
"Alat-alat yang sudah ada digunakan semaksimal mungkin dalam melayani pasien. terutama untuk pasien sakit stroke dan jantung harus 24 jam," terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa segala fasilitas yang ada di RSUD Sidoarjo, khususnya di GPT sudah ideal.
"Ini hal yang bagus, terakhir untuk percepatan pelayanan dan deteksi kanker kami juga sudah sumbangkan CT Scan yang sudah bisa digunakan,” tuturnya.
Budi melanjutkan, Sidoarjo merupakan salah satu daerah yang beruntung memiliki CT Scan.
“Dari 514 kabupaten/kota, baru 200 saja yang punya dan disini ada sehingga kami harap percepatan penanganan bisa dilakukan,” jelasnya.
Selain CT Scan, ia juga menyoroti penggunaan Cath Lab yang harusnya tidak hanya digunakan untuk spesialis jantung saja tapi juga untuk saraf ataupun penyakit dalam.
Hal itu menurutnya untuk menunjang percepatan penanganan di 3 penyakit yang menjadi atensi kemenkes, yaitu stroke, jantung, dan kanker.
"Tentunya peningkatan kualitas harus dilakukan, kami dari Kemenkes siap bantu berikan beasiswa untuk dokter di Sidoarjo jika ingin mengambil spesialis untuk tingkatkan pelayanan,” pungkasnya.
Baca juga:
Proses Kreatif Pemenang Sayembara Nama Baru RSUD Sidoarjo, Riset Sejarah jadi Kunci
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan bahwa setelah RSUD Sidoarjo menjadi satu-satunya rumah sakit kabupaten yang bertipe A, maka harus berubah menjadi lebih baik dari segi apapun.
"Berubahnya kelas RSUD Sidoarjo tidak dapat dipisahkan dari standar rumah sakit yang baik, dari segi sarana prasarana maupun Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatannya, serta pelayanannya, jangan lantas menjadikan kita berpuas diri namun tetaplah menjadi fastabihul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan)," katanya.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu juga menekankan pentingnya fasilitas kesehatan yang modern untuk melayani masyarakat Sidoarjo secara optimal.
"Konsekuensi kami setelah menjadi RS tipe A adalah meningkatkan pelayanan kesehatan dan kenyamanan pasien baik rujukan Kabupaten/Kota lain maupun masyarakat Sidoarjo sendiri," tambahnya.
Di sisi lain, Plt. Direktur RSSUD Sidoarjo Ir. Syamsi Rahmadi,Sp.S, M.Kes menyampaikan Gedung Pusat Terpadu RSUD Sidoarjo ini akan melayani 10 layanan prioritas Kementerian Kesehatan di antaranya stroke, kanker, kardiovaskuler, penyakit infeksi emerging, kesehatan ibu dan anak, kesehatan jiwa, uronefrologi, respirasi dan TBC, diabetes mellitus, dan gastrohepatologi.
Baca juga:
Bupati Launching Nama Baru RSUD Sidoarjo jadi RSUD R.T Notopuro
"Dengan resminya Gedung Pusat Terpadu ini, maka kami operasionalkan lantai 1, 2 dan 3 untuk layanan farmasi dan laboratorium, kemudian pelayanan rehab medik, pediatri, bedah disgestif, bedah thorax kardiovaskular, urologi, hingga pediatri akan bisa dilayani di RSUD Sidoarjo," tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa pembanguan dan peresmian GPT RSUD Sidoarjo 7 lantai menggunakan anggaran APBD dengan anggaran Rp7 miliar. Selain itu, akan dibangun juga gedung 5 lantai sebagai pendukung diagnostik dengan anggaran Rp60 miliar nantinya.
“Selepas ini tentunya fokus kami adalah gedung sisi selatan GPT yang akan dibangun menjadi pusat diagnostik terpadu lima lantai. Selain itu, GPT tahap 2 di lantai 4 hingga 7 akan dilakukan pengerjaannya juga di tahun ini," tutur dokter spesialis saraf ini.
Syamsi menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Pemerintah Pusat selaku Menteri Kesehatan karena mengalokasikan secara khusus dan mendukung penuh terhadap pelayanan dan pemenuhan SDM.
URL : https://jatimnow.com/baca-65411-menkes-minta-layanan-pasien-24-jam-jadi-prioritas-di-rsud-sidoarjo