Dukungan dan Intimidasi Dibalik Berdirinya Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat

Rabu, 27 Agu 2025 17:44 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Suasana Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat di Taman Apsari Surabaya, persis di depan Gedung Negara Grahadi tempat Gubernur Khofifah Indar Parawansa berkantor (foto: Iffan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Satu minggu Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat berdiri di Taman Apsari Surabaya. Banyak dinamika positif dan negatif yang terjadi, baik dukungan secara moril dan materiil maupun intimidasi dari sosok misterius.

Ahmad Maulana Jabar (30), yang merupakan salah satu relawan simpatisan Cak Sholeh mengungkapkan bahwa lika-liku berdirinya gerakan demo pada 3 September 2025 ini terjadi secara beragam.

Ia mengakui, banyak interfensi dari berbagai pihak, cemooh, hingga ancaman secara fisik yang beragam. 

Baca juga: FOTO: Suasana Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat di Taman Apsari Surabaya

"Kemarin itu ketika, hari pertama, kedua, dan ketiga itu ada permasalahan terkait masalah posko. Ada orang yang membajak, hitungannya mencuri lah, gitu," ucapnya, kepada jatimnow.com, Rabu (27/8/2025).

Jabar mengungkapkan ada oknum yang sempat melakukan pencurian donasi serta melakukan intimidasi kepada para penjaga yang ada di posko. 

"Dan yang jaga dua orang, cuman yang dua orang itu sudah diintimidasi, diancam, suruh diam. Semua tenda, uang donasi, air, lima kardus itu semuanya dibawa sama oknum itu," jelasnya.

Pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Timur dan masih menunggu hasilnya hingga sekarang. 

"Cuman kita itu sampai sekarang nunggu hasilnya seperti apa. Belum ada keterangan. Cuman kita berharap semoga ini ada titik temunya terkait masalah pencurian kemarin," katanya.

Baca juga: NasDem Tegaskan Dukungan untuk Khofifah-Emil, Bukan Sekadar Lipstik!

Untuk mengantisipasi kejadian terulang lagi, pihak relawan memperketat penjagaan posko serta memperbanyak orang yang berjaga saat malam hari. 

\

"Pokoknya bagaimana caranya itu, malam itu banyak yang jaga. Agar tidak terjadi kedua kalinya. Dan ini kan sudah mau mendekati, pasti orang-orang yang nggak suka itu pasti mau mengulang itu lagi," sambung dia.

Namun, dibalik itu semua, dukungan secara moril dan materiil disebut-sebut terus memgalir setiap harinya, baik dari dalam ataupun luar Surabaya. 

Hal itu membuat, Subairi (52), selaku koordinator lapangan (Korlap) meyakini bahwa aksi masal yang akan digelar dengan tuntutan, pertama tindak pidana korupsi di Jawa Timur terkait dana hibah, kedua adanya kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat berkenaan dengan pengampunan pajak atau pembebasan tunggakan pajak kendaraan bermotor.

Baca juga: Gubernur Khofifah Bantu Aspal Untuk Perbaikan Jalan di Tulungagung

Ketiga, pungutan liar (pungli) di lembaga pendidikan juga menjadi keluhan yang ditampung posko. Subairi menyebut, praktik itu terjadi di sekolah dasar hingga menengah. Menurutnya, gubernur tetap memiliki tanggungjawab meski kasusnya berada di tingkat kabupaten atau kota.

"Namanya donasi apalagi kita ini di pinggir jalan raya seperti ini. Jadi mungkin orang yang simpati atau gimana kan pasti yang beri donasi. Baik berupa air mineral, makanan, ataupun makanan ringan," tandasnya.

 

Reporter: Iffan

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler