Unitomo Kembangkan Batik Pamekasan, Ada Mesin Baru untuk Pengrajin

Sabtu, 06 Sep 2025 12:01 WIB
Reporter :
Ali Masduki
Pelatihan penggunaan canting kepada Mitra-2, kelompok pengrajin batik UD. Nong Tangis Rek Kerrek Pamekasan. (Foto/Humas Unitomo)

jatimnow.com - Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) di Desa Rek Kerrek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Pada tahun 2025 ini, tim PDB Unitomo kembali menerima pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek)  untuk melanjutkan program yang berfokus pada peningkatan produktivitas industri batik dan songkok batik.

Program ini mengusung tema "Membangun Perekonomian Mandiri Melalui Desa Tematik Berbasis Penguatan Teknologi Home Industry yang Dikelola oleh BUMDes Sejahtera".

Baca juga: Unitomo Serukan Persatuan di Tengah Isu Nasional

Tim pelaksana PDB terdiri dari kolaborasi dosen dari Unitomo dan Universitas Wijaya Putra, serta melibatkan mahasiswa yang mendapatkan rekognisi SKS.

Tim PDB Unitomo menyerahkan inovasi teknologi berupa mesin pengering batik Infrared Dryroom untuk pengrajin songkok batik di bawah naungan BUMDes Sejahtera, dan canting cap untuk pengrajin batik di UD. Batik Nong Tangis.

Inovasi tersebut diharapkan menjadi solusi atas permasalahan klasik yang dihadapi pengrajin, seperti kendala cuaca dan lamanya proses pengerjaan batik tulis.

Kepala Desa Rek Kerrek, Fadil, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Kemdiktisaintek dan tim PDB Unitomo.

Baca juga: Unitomo Ukir Sejarah, Prodi Ilmu Hukum S1 dan S2 Raih Akreditasi Unggul BAN-PT

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Program ini sangat membantu pengembangan industri batik dan songkok batik di desa kami, yang berdampak positif pada perekonomian warga," ujarnya saat acara sosialisasi kegiatan PDB.

Ketua tim pelaksana PDB, Prof. Nur Sayidah, menuturkan pentingnya keberlanjutan program ini. Desa Rek Kerrek memiliki potensi besar untuk menjadi model desa mandiri berbasis inovasi teknologi.

\

"Kami ingin inovasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperluas pasar hingga tingkat internasional," jelasnya.

Inovasi yang diberikan oleh tim PDB Unitomo mendapatkan sambutan positif dari para pengrajin.

Imam Safi’i, ketua Kelompok Pengrajin Songkok Batik BUMDes Sejahtera, mengungkapkan bahwa mesin pengering batik Infrared Dryroom ini sangat membantu kami, terutama saat musim hujan.

Baca juga: Unitomo Dorong Desa Wisata Aman Bencana di Probolinggo Lewat Expo KKN

"Kami tidak perlu khawatir lagi produksi terhenti karena cuaca," kata dia.

Senada dengan Imam, Rida’E, ketua Kelompok Pengrajin Batik UD. Batik Nong Tangis, juga menyampaikan terima kasih atas inovasi canting cap.

"Canting cap ini sangat mempercepat proses pembuatan batik tulis kami. Dengan alat ini, kami bisa meningkatkan produktivitas tanpa mengurangi kualitas," ucapnya.

Dengan dukungan dari Kemdiktisaintek dan inovasi teknologi yang tepat sasaran, Desa Rek Kerrek semakin mantap menjadi pusat pengembangan ekonomi berbasis industri lokal di Madura, terutama batik Pamekasan.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Pamekasan

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler