jatimnow.com–Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Novita Hardini melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Trenggalek. Kunjungan tersebut bertujuan memberikan semangat kepada para penggerak pendidikan PAUD sekaligus mendorong peningkatan minat baca anak-anak sejak dini. Beberapa lembaga yang didatangi di antaranya PAUD Mutiara Bina Insani di Desa Sambirejo serta TK Aisyiyah 2 Sumbergedong.
Dalam kesempatan itu, perempuan yang dikenal sebagai Bunda PAUD Trenggalek ini tidak hanya berdialog dengan para pendidik dan wali murid, tetapi juga menghibur anak-anak melalui dongeng.
“Kegiatan saya meninjau PAUD, saya kemas dengan memberikan dongeng dalam rangka meningkatkan minat baca pada anak-anak usia dini. Selain itu juga untuk memberi contoh kepada orang tua agar bisa membiasakan mendongeng di rumah, karena bisa merangsang imajinasi anak,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).
Baca juga: Saat Industri Rokok Nasional Melemah, Trenggalek Catat Pertumbuhan Positif
Novita menegaskan, di tengah derasnya arus digitalisasi, orang tua perlu semakin semangat menghadirkan cerita atau dongeng bagi anak-anaknya.
Baca juga: Pemkab Trenggalek Gratiskan Retribusi di Kawasan Parkir Khusus, Ini Alasannya
“Khususnya memerangi dunia digital hari ini, orang tua harus semakin semangat menyampaikan cerita atau dongeng di rumahnya masing-masing,” pesannya.
Tak hanya bercerita, dalam kunjungan itu Novita juga mengajarkan nilai-nilai berbagi dan kepedulian sosial kepada anak-anak. Ia mengajak mereka bersedekah serta bersama-sama menghias dan menikmati kue donat.
Baca juga: Pemkab Trenggalek Raih 2 Penghargaan dalam Gebyar Ekonomi Syariah FESyar 2025
Novita juga menyampaikan apresiasi atas meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Kunjungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para orang tua dan pendidik untuk terus menanamkan kebiasaan baik, terutama dalam meningkatkan budaya literasi dan karakter anak sejak usia dini.
“Tahun lalu siswa di PAUD Bunda Insani sekitar 65 anak, sekarang meningkat menjadi 78 anak. Ini bukti bahwa kesadaran masyarakat dalam menyekolahkan anak sejak dini terus tumbuh,” ungkapnya.