GMNI Surabaya Raya Dukung Program MBG, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih

Rabu, 01 Okt 2025 15:15 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Ketua dan Sekretaris GMNI Surabaya Raya. (dok. GMNI)

jatimnow.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya Raya menyatakan dukungan penuh terhadap tiga program pemerintah yang saat ini menjadi perhatian publik, yakni Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih.

Ketua DPC GMNI Surabaya Raya, Ni Kadek Ayu Wardani, menyebut ketiga program tersebut sejalan dengan semangat perjuangan Bung Karno yang menekankan pemerataan kesejahteraan, keadilan sosial, serta kedaulatan rakyat di bidang ekonomi dan pendidikan.

Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis merupakan jawaban atas ancaman stunting dan penurunan kualitas generasi muda. Dalam APBN 2025, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk MBG dengan target ± 19,47 juta penerima manfaat, meliputi anak sekolah, ibu hamil & menyusui, balita.

Baca juga: 4 Siswa SD di Lamongan Mual-Muntah Saat Hendak Menyantap Menu MBG

“Ini bukan sekadar intervensi gizi, melainkan investasi jangka panjang bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Kadek juga menilai program Sekolah Rakyat dapat menjadi jalan emansipasi intelektual. Ia menekankan, pendidikan tidak boleh dipandang sebagai komoditas, melainkan hak yang wajib dijamin negara.

“Sekolah Rakyat bukan hanya ruang belajar alternatif, melainkan simbol perlawanan terhadap komersialisasi pendidikan,” tegasnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat Trenggalek Resmi Beroperasi, 69 Anak Menjadi Siswa Perdana

Sementara itu, program Koperasi Merah Putih disebutnya bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi simbol keberpihakan kepada rakyat kecil. Pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia dan berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan kepada 1,44 juta orang secara nasional.

\

“Merah adalah warna ideologi perjuangan, keberanian melawan dominasi kapital, dan tanda bahwa ekonomi rakyat harus digerakkan lewat gotong royong, bukan logika pasar bebas,” tambah Kadek.

Di sisi lain, Sekretaris DPC GMNI Surabaya Raya, Alief Susilo Yusuf Hadiwidjojo, mengingatkan bahwa program sebesar ini rawan mandek. Menurutnya, potensi masalah bisa muncul mulai dari korupsi anggaran, tumpang tindih regulasi, hingga resistensi dari kelompok ekonomi mapan yang merasa tidak diuntungkan.

Baca juga: Gus Fawait: Tidar Jatim Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

“Karena itu, mahasiswa memiliki peran penting sebagai kekuatan moral dan sosial. Mahasiswa bukan hanya mendukung, tetapi juga wajib mengawasi, mengkritisi, bahkan turun ke jalan bila diperlukan agar program berjalan sebagaimana mestinya,” jelas Alief.

DPC GMNI Surabaya Raya menegaskan dukungan total terhadap ketiga program tersebut. Mereka menyatakan siap berdiri di garis depan demi memastikan rakyat mendapatkan hak untuk hidup bergizi, memperoleh pendidikan yang merata, serta berdaulat dalam bidang ekonomi.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler