jatimnow.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mencatat total empat kejadian bencana alam yang terjadi pada Sabtu (1/11/2025). Bencana tersebut meliputi satu kejadian banjir dan tiga kejadian tanah longsor yang tersebar di tiga kecamatan dan empat desa/kelurahan. Dua warga dilaporkan meninggal dunia akibat longsor, sementara dua lainnya masih dalam tahap pencarian.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama terjadinya bencana tersebut. Dari empat kejadian, dua warga meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian setelah rumah mereka tertimbun material longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan.
“Tebing setinggi 30 meter yang berada di belakang rumah warga mengalami longsor. Dua korban meninggal dunia dan dua masih dalam pencarian,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).
Baca juga: 2 Korban Longsor di Trenggalek Ditemukan, Evakuasi Dilakukan Manual
Tak hanya di Bendungan, longsor juga terjadi di Desa Dawuhan, Kecamatan Trenggalek, dan di Kecamatan Dongko. Material longsor menutup akses jalan serta merusak rumah warga. BPBD mencatat sekitar 100 kepala keluarga terpaksa mengungsi sementara waktu. Proses pembersihan material dan pencarian korban masih terus berlangsung.
Baca juga: Longsor Timpa Rumah di Trenggalek: Pasutri Tewas, 2 Orang dalam Pencarian
“Kami juga mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutup akses jalan,” tambahnya.
Sementara itu, banjir luapan juga terjadi di Kecamatan Trenggalek, tepatnya di Desa Ngares dan Dawuhan. Air yang meluap dari Sungai Brangkal menggenangi sedikitnya 40 rumah dan satu tempat ibadah, dengan total 165 jiwa terdampak.
Baca juga: Satu Keluarga Menjadi Korban Longsor di Blitar
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama di wilayah perbukitan dan bantaran sungai, mengingat curah hujan di awal November masih cukup tinggi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama bagi yang tinggal di wilayah perbukitan dan sekitar aliran sungai,” pungkas Triadi.