jatimnow.com - Di tengah gegap gempita final Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java Series, yang menobatkan SMA St Louis 1 Surabaya sebagai juara “kawin gelar”, terselip kisah inspiratif dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Pemerintah Kota Surabaya. Melalui kolaborasi strategis antara Pemkot Surabaya dan DBL Indonesia, ajang olahraga pelajar terbesar di Indonesia ini kembali menjadi ruang nyata bagi pemberdayaan ekonomi lokal.
Program sinergi antara Pemkot Surabaya dan DBL Indonesia ini bukan kali pertama digelar. Sejak tiga musim terakhir, kerja sama tersebut terus menunjukkan hasil positif.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara konsisten mendorong agar setiap kegiatan besar di kota ini menjadi wadah promosi dan pembelajaran bagi UMKM.
Baca juga: Final DBL East Java 2025: Sinlui Kawin Gelar Lagi Setelah Tidur 10 Tahun
“Event olahraga seperti DBL bukan hanya tentang kompetisi. Ini juga tentang bagaimana ekonomi warga bisa bergerak bersama,” ujar Eri dalam beberapa kesempatan.
Jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan pun terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2023, hanya tiga stan yang disediakan di area DBL Arena. Tahun berikutnya bertambah menjadi empat, dan pada 2025 meningkat lagi menjadi enam stan. Proses kurasi UMKM dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, dengan mempertimbangkan potensi, kualitas produk, hingga kesiapan pelaku usaha.
Salah satu UMKM yang merasakan langsung manfaat program ini adalah Bakso Bakar Menyala. Selama dua pekan pelaksanaan DBL 2025, usaha yang dikelola Hilma Rahmannisa Muwaffaqah ini mencatat omzet harian rata-rata Rp7 juta, bahkan menembus Rp7,95 juta pada laga final.
Baca juga: Jadwal Drive Thru Perizinan DPMPTSP Surabaya di SPP Menur, Akhir Pekan Buka
“Kesempatan ini luar biasa. Selain penjualan meningkat signifikan, kami juga belajar banyak soal branding, pelayanan, dan bagaimana memahami pasar anak muda,” tutur Hilma dengan penuh semangat.
Hilma mengaku, momentum ini tidak hanya berdampak pada pendapatan, tetapi juga memperluas jejaring pelanggan dan meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha lokal.
Dari sisi penyelenggara, DBL Indonesia melihat partisipasi UMKM sebagai bagian penting dari ekosistem event. Selain memperkaya pengalaman penonton, kehadiran pelaku usaha lokal juga memperkuat nilai sosial dan ekonomi kegiatan tersebut.
Baca juga: Pemkot Surabaya Diminta Optimalkan Pajak Daerah
Keberhasilan kolaborasi ini menunjukkan bahwa event olahraga dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif daerah. Seiring meningkatnya antusiasme pelajar dan masyarakat terhadap DBL, peluang bagi UMKM Surabaya untuk terus berkembang pun kian terbuka lebar.
“Sinergi seperti ini akan terus kami perkuat. Harapannya, semakin banyak UMKM yang naik kelas dan bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Eri Cahyadi menutup.
Reporter: Fatkur Rizki