Pemkab Kediri Kenalkan Melon Hidroponik, Diharapkan Jadi Pemicu Petani Milenial

Kamis, 06 Nov 2025 19:30 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa saat panen perdana greenhouse melon hidroponik. (Foto: Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan memperkenalkan budidaya melon hidroponik yang ditanam di lahan idle UPTD Benih Pare seluas 800 meter persegi, Rabu (5/11/2025). Kegiatan tersebut sekaligus menandai panen perdana melon hidroponik serta penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah kelompok tani.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Sukadi, menjelaskan bahwa proyek melon hidroponik ini merupakan rintisan yang bertujuan memotivasi generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

“Panen perdana greenhouse melon hidroponik ini merupakan rintisan dari kami agar anak-anak muda tertarik bertani. Mereka bisa belajar sejak dini, bahkan sambil kuliah pun bisa menanam melon. Harapan kami seperti itu,” terangnya.

Baca juga: Mas Dhito Ingatkan Pentingnya Regenerasi di Acara Musda Dekopinda Kabupaten Kediri

Kebun hidroponik seluas 800 meter persegi tersebut ditanami 2.300 pohon melon dengan hasil panen mencapai sekitar 3,5 ton. Harga jualnya pun lebih tinggi dibanding melon konvensional, yakni sekitar Rp25.000 per kilogram di tingkat petani.

Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan uji coba penanaman tiga varietas melon hidroponik, yaitu Golden Apolo, Inathon, dan Huni Glups.

“Alhamdulillah, lahan Pemkab yang sebelumnya sempat menganggur kini bisa dimanfaatkan untuk penanaman melon hidroponik. Ada tiga jenis yang ditanam, yaitu Inathon, Huni Glups, dan Golden Apolo,” ujarnya.

Dewi menuturkan bahwa pertanian modern seperti ini diharapkan menjadi pemicu (trigger) bagi petani muda untuk menekuni sektor pertanian.

“Harapan Mas Bupati, kegiatan ini bisa menjadi trigger bagi petani muda. Mereka tidak harus turun ke sawah membawa cangkul, karena dengan teknologi seperti ini, sambil sekolah pun bisa bertani dan menghasilkan,” katanya.

Baca juga: Tim Gabungan Pemkab Kediri Sidak SPBU, Pastikan Kualitas Pertalite

Sementara itu, Vinorita, Fungsional POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman Ahli Muda) Dispertabun, menjelaskan keunggulan melon hidroponik dibanding melon konvensional. Menurutnya, sistem hidroponik tidak memerlukan penyemprotan hama terlalu sering dan lebih aman saat musim hujan.

\

“Kalau di lahan biasa, kita harus sering menyemprot. Tapi di sistem hidroponik, pengendalian OPT hanya dilakukan jika ada serangan hama. Biayanya jadi lebih efisien, meski modal awalnya memang lebih tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dewi menambahkan bahwa pertanian hidroponik memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi dikembangkan di berbagai wilayah di Kabupaten Kediri. Ia berharap, seperti halnya nanas sebagai produk unggulan daerah, melon hidroponik ini juga dapat menarik perhatian wisatawan yang datang melalui Bandara Dhoho untuk dijadikan oleh-oleh khas Kediri.

Pemkab Kediri juga terus mendorong pemasaran produk pertanian lokal melalui kerja sama dengan berbagai daerah, termasuk Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Baca juga: Mas Dhito Minta Tiap SPPG di Kediri Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG

“Mas Bupati telah membuka kerja sama dengan daerah lain untuk memasarkan produk pertanian asal Kabupaten Kediri,” jelas Dewi.

Selain itu, Pemkab juga memberikan bantuan traktor roda empat kepada 10 kelompok tani. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan kesejahteraan petani.

“Harapannya, dengan bantuan alat pertanian ini, petani bisa lebih sejahtera karena alatnya bisa dimanfaatkan bersama,” pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Kediri

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler