Pertamina Jember Tanggapi Isu Pertalite Bercampur Air dan Antrean Solar di SPBU

Minggu, 09 Nov 2025 18:35 WIB
Reporter :
Sugianto
Pertamina jelaskan perihal pertalite diduga ada campuran air dan antrean solar. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com – Pertamina Jember memberikan klarifikasi terkait keluhan masyarakat mengenai dugaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang bercampur air, serta antrean kendaraan untuk pengisian solar di sejumlah SPBU.

Sales Branch Manager Pertamina Jember, Hendra Saputra, membenarkan adanya laporan dari Dinas Perdagangan terkait sepeda motor yang mengalami gangguan mesin akibat dugaan campuran air dalam BBM jenis Pertalite. Namun, hasil pengecekan lapangan menunjukkan tidak ditemukan adanya campuran air dalam Pertalite.

“Konsumen bisa datang ke SPBU tempat mereka membeli BBM untuk klarifikasi. Pertamina juga membuka posko pengaduan online melalui Pertamina Call Center 135, silakan sampaikan keluhannya,” jelas Hendra, Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Pertamina Jatim Gercep Tangani Keluhan BBM, Wagub Jamin Layanan Cepat

Hendra menegaskan, setiap SPBU telah menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan ketat. Pemeriksaan kualitas BBM, termasuk uji kadar air, dilakukan secara rutin setiap pergantian shift dan saat kedatangan tangki pengisian.

“Jika ditemukan indikasi campuran air, BBM tersebut tidak akan dijual ke konsumen. Namun, hingga kini belum ada temuan Pertalite bercampur air di wilayah SPBU Tapal Kuda,” tegasnya.

Ia menambahkan, isu campuran air dalam Pertalite diduga terjadi di wilayah Surabaya. Sementara itu, pasokan BBM untuk Jember berasal dari Terminal BBM Banyuwangi.

Pertamina bersama Pemerintah Daerah dan Polres juga terus melakukan sidak rutin ke sejumlah SPBU. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kadar air dalam BBM.

Baca juga: Wagub Emil soal Motor Brebet: Pertamina Sudah Bertanggungjawab Penuh

Hendra menjelaskan, kemungkinan air bisa masuk ke sistem BBM melalui tangki pendam di SPBU atau tangki kendaraan akibat air hujan maupun proses pencucian motor. Selain itu, beberapa jenis sepeda motor seharusnya menggunakan Pertamax, bukan Pertalite, karena spesifikasi mesin yang lebih tinggi.

\

“Kalau motor menggunakan Pertalite padahal standarnya Pertamax, maka mesin bisa terasa brebet,” ujarnya.

Terkait antrean solar, Hendra menyebut hal tersebut disebabkan oleh pengaturan kuota tahunan solar subsidi yang ditetapkan pemerintah.

“Kuota solar subsidi dibagi per SPBU. Stok di lapangan tersedia, namun penjualannya diatur agar mencukupi hingga akhir tahun,” jelasnya.

Baca juga: Kualitas BBM Bermasalah? Pertamina Siapkan Kompensasi dan Layanan di Jatim

Untuk bulan November dan Desember 2025, Pertamina mengatur distribusi harian agar pasokan mencukupi hingga akhir tahun.

Antrean kendaraan juga bisa terlihat di SPBU yang memiliki area terbatas, seperti di SPBU Gebang dan Jalan Ahmad Yani.

“Tiap SPBU kondisinya berbeda. Saat ini, realisasi penyaluran sudah mencapai sekitar 80 persen dari kuota tahunan. Jika ada kekurangan, kami akan koordinasi dengan Pemkab Jember,” pungkas Hendra.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Jember

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler