jatimnow.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M Yanuar Bramuda mengaku geram dengan beredarnya meme ‘Festival Rondo Sewu untuk mengangkat janda yang bertalenta".
Meme yang beredar di Facebook dan grup WhatsApp itu dinilai melecehkan pagelaran seni budaya Festival Gandrung Sewu yang akan digelar pada 20 Oktober 2018 mendatang.
"Sudah kita somasi yang bersangkutan," kata Bram saat dikonfirmasi jatimnow.com, Jumat (19/10/2018).
Baca juga: Ponorogo Creative Festival 2024 Kembali Digelar, Perkuat Jaringan Kota Kreatif
Menurut Bram, pagelaran Gandrung Sewu itu merupakan ajang untuk melestarikan salah satu kesenian di tengah kemajuan zaman.
Bahkan, tarian ini juga banyak mengandung sejarah perjuangan masyarakat Banyuwangi saat melawan penjajahan.
Ia juga menjelaskan tema Gandrung Sewu tahun ini juga mengandung sejarah, yaitu "Layar Kumendung". Saat acara itu, nanti akan menampilkan kisah heroisme (kepahlawanan) Bupati pertama Banyuwangi, Raden Mas Alit.
Pada saat masa penjajahan itu, Mas Alit melakukan ekspedisi pelayaran (Layar) hingga akhirnya gugur. sehingga menyebabkan kesedihan (Kumendung) bagi rakyat di Bumi Blambangan.
Baca juga: Teknologi Ciptaan Mahasiswa PCU Ini Jaga Postur Tubuh Agar Tetap Sehat
Kisah itu kemudian dituangkan dalam salah satu gendhing bernama Layar Kumendung.
"Kisah kepahlawanan itu dikemas dalam fragmen menarik, sehingga pertunjukan ini tidak sekadar peristiwa seni dan budaya. Tapi juga menjadi media untuk kembali mengingat sejarah pahlawan yang telah berjasa bagi daerah ini," tandas Bramuda.
Dari penelusuran jatimnow.com, meme ‘Festival Rondo Sewu untuk mengangkat janda yang bertalenta" itu diunggah oleh akun Facebook bernama Muhammad Helmy Rosyadi pada tanggal 12 Oktober 2018, pukul 09.04 dan 23.46 Wib. Ia menandai 48 orang temannya di Facebook.
Baca juga: 10 Semifinalis Festival Musik Milenial Kolega Siap Unjuk Gigi di Depan Ganjar - Mahfud
Hingga saat ini pukul 14.56 Wib, postingan tersebut masih terpampang pada beranda akun tersebut.