jatimnow.com - Krisis air bersih akibat kemarau panjang di Magetan meluas. Tercatat 3.500 warga dari tiga Kecamatan membutuhkan pasokan air bersih. Sebelumnya hanya dua wilayah Kecamatan saja yang dinyatakan krisis.
"Awal September kemarin 2.500 warga di dua kecamatan. Saat ini di Oktober ada 3.500 warga di tiga kecamatan," kata Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra kepada jatimmow.com, Sabtu (20/10/2018).
Fery mengatakan, tambahan dari bulan lalu yakni di Desa Sayutan, Kecamatan Parang, ada 4 wilayah RT, yakni RT 19, 21 22 dan 23 yang berjumlah 1.500 jiwa.
"Itu Kecamatan Parang yang meluas," terangnya.
Sementara, di Desa Kuwon, Kecamatan Karas, ada 8 RT di 2 pedukuhan. Pertama Dusun Sumbermenang ada 5 RT dan Dusun Pentuk ada 3 RT.
"Totalnya ya 3.500 jiwa," terangnya.
Fery menerangkan, pasokan air bersih didatangkan kepada warga setiap dua hari sekali. Untuk di Desa Sayutan, Kecamatan Parang yakni 2 tangki setiap dua hari sekali.Sementara di Desa Kuwon, Kecamatan Karas 3-4 tangki per hari.
"Per tangkinya 6.000 liter, tinggal kalikan saja. Kami droping 12 ribu sampai 20 ribu," urainya.
Menurutnya, semenjak awal musim kemarau, droping air bersih sudah dilakukan kepada warga. setidaknya 100 tangki perhari.
"Masih kami tanggulangi sendiri tanpa bantuan PDAM. Hanya saja armada kami hanya satu. Sehingga bolak-balik," jelasnya.
Fery menegaskan bahwa suplai air bersih ini akan terus dilakukan hingga musim penghujan tiba.
"Akan terus kita suplai air bersih hingga musim penghujan," terangnya.