jatimnow.com - Proses evakuasi terhadap korban pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat masih terus dilakukan.
2 diantara penumpang dari staf kementerian keuangan (Kemenkeu) ternyata adalah warga Blitar.
Dua warga Blitar yang menjadi korban salah satunya bernama Hesti Nurani, warga Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Blitar.
Baca juga: Penjelasan Danlanudal Juanda Puspenerbal tentang Bercandaan Teror Bom
"Kalau mbak Hesti itu orangnya baik. Kerjanya di perpajakan sudah dua tahun," kata Jarmi, asisten keluarga korban, Senin (29/10/2018).
Kepada wartawan, Jarmi mengaku ditelepon Ahmad Cuk Yuseno, ayah korban. Kepadanya, ia mengakui jika anaknya menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat.
Ayah korban saat ini berada di Jakarta dan sedang menjalani perawatan karena sakit.
"Anakku ikut (jadi korban Lion Air) mbak," kata Jarmi mengulang percakapan dengan Cuk Yuseno sembari menangis.
Baca juga: Heboh Isu Bom di Pelita Air Bus A-320-200 I-P 205 Hingga Delay Beberapa Jam, Ternyata Bercanda
Satu warga Blitar lainnya yang menjadi korban ialah Tri Haska Hafidzi, warga Desa Darungan, Kecamatan Kademangan.
Pihak keluarga juga mengakui jika korban ikut di dalam rombongan pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Saya dapat telepon dari istrinya yang ada di Bekasi," kata Bandiyah, ibu korban kepada wartawan.
Suasana di rumah Haska masih berkabung. Pihak keluarga berharap, korban ditemukan dalam kondisi selamat.
Baca juga: Penumpang Bandara Juanda Tumbuh 35 Persen di Akhir Triwulan III 2023
"Semoga bisa pulang kembali," pungkas Bandiyah.
Hesti Nurani, salah satu korban pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang