jatimnow.com - Video bocah yang menyeruput kopi sambil jedal jedul merokok, menyita perhatian KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Bocah dalam video itu pun kini dalam pencarian.
Komisioner KPAI, Jasra Putra mengatakan, ia sudah mengetahui video yang menyebar luas melalui grup WhatsApp tersebut. Pihaknya akan mencari tahu dimana posisi anak tersebut.
"Coba kita dalami termasuk koordinasi dengan kementrian kesehatan, terkait langkah-langkah penanganan dimana posisi anak ini berada," jelasnya kepada jatimnow.com, Rabu (7/11/2018).
Baca juga: Bocah di Lamongan Meninggal Dunia Tercebur Kolam
Dari beberapa kasus yang sudah dan masih didampingi KPAI, ada beberapa faktor yang membuat anak menjadi perokok. Ia mengambil contoh kasus terakhir yang terjadi di Sukabumi.
"Kasus terakhir yang di Sukabumi, anak melihat bapaknya merokok atau keluarga terdekatnya merokok. Kalau tidak, orang tua ini salah asuh mendidik anaknya, mengajarkan anaknya merokok, salah asuh. Anak jadi kecanduan merokok," sebutnya.
Baca juga: Bos dan Karyawan Tambang Diperiksa, Buntut Tewasnya 3 Bocah di Kolam Bekas Galian C
Jika keberadaan bocah ini nanti ditemukan, KPAI meminta kepada dinas terkait untuk melakukan rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan agar menjamin tumbuh kembang si anak itu sendiri.
"Tentu dilakukan rehabilitasi, maka kita minta ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setempat dimana dia berada. Untuk melakukan rehabilitasi terhadap anak ini," pintanya.
KPAI juga mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan RUU periklanan. Dimana dari hasil survei yang dilakukan, anak-anak yang kecanduan merokok karena melihat iklan rokok yang ditayangkan melalui media massa.
Baca juga: Duka Keluarga Bocah di Banyuwangi yang Tewas Tenggelam dalam Kolam Bekas Tambang
"Maka kita desak pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU ini, dengan nafasnya tentu adalah zero iklan rokok. Itu kira-kira," pungkasnya.