jatimnow.com - Memasuki musim penghujan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 9 Jember, mengidentifikasi kawasan rawan bencana yang dilewati jalur kereta api.
Manager Humas PT KAI Daop 9 Jember, Lukman Arif mengatakan, ada 18 titik jalur rel KA yang rawan bencana di sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi. Kesemua jalur kereta tersebut berpotensi rawan bencana longsor, banjir, tanah labil dan rawan amblasan.
"Terutama di sepanjang Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember dan Stasiun Banyuwangi Baru," jelasnya, Rabu (14/11/2018).
Dia merinci, jalur rel yang rawan longsor berada di sepanjang daerah Gunung Gumitir yaitu mulai dari Stasiun Ledokombo, Jember hingga Stasiun Kalibaru, Banyuwangi.
"Untuk tanah labil dan amblas berada di kawasan Stasiun Jember hingga Stasiun Tanggul, Stasiun Banyuwangi Baru dan Stasiun Pasuruan," tambahnya.
Pihaknya mengantisipasi agar bencana tersebut tidak sampai mengganggu perjalanan KA dengan menyiapkan petugas penjaga daerah rawan. Petugas tersebut akan siaga selama 24 jam secara bergantian.
"Jadi ketika ada potensi-potensi bencana dan itu membahayakan perjalanan kereta api, petugas penjaga daerah rawan akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pusat pengendali operasi," sebutnya.
Disamping itu, pihaknya juga menyiagakan petugas pengontrol jalur yang siap bekerja selama 24 jam. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada pengguna jasa KA selama musim penghujan.
Sedangkan untuk sepanjang jalur kereta yang tanahnya labil, pihaknya juga telah memasang portal dan paku bumi. Dengan tujuan untuk memperkuat jalur di sepanjang kereta api agar tidak mudah ambles saat hujan atau bahkan banjir.
"Pihak PT KAI juga menyiapkan Alat Material Khusus (Amus) pada titik-titik yang dianggap rawan bencana banjir dan tanah longsor. Amus yang disiapkan diantaranya batu kericik, bantalan rel, krucuk, pasir dan besi," pungkasnya.