jatimnow.com - Usai operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, pada Selasa (22/7/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan meninjau kesiapan sarana dan prasarana Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) serta infrastruktur Pelabuhan Ketapang, menyusul insiden kapal tenggelam pada awal Juli lalu.
Tim Komisi V DPR RI memulai peninjauan di Pos SAR Banyuwangi, memeriksa peralatan dan gudang logistik yang digunakan selama operasi SAR.
Ketua Tim, Ir. Ridwan Bae, menyoroti perlunya peningkatan kapasitas BASARNAS di Selat Bali mengingat tingginya aktivitas penyeberangan.
"Dengan arus penyeberangan yang padat, peralatan dan struktur BASARNAS di Banyuwangi harus lebih mumpuni," ujarnya melalui siaran tertulis, Rabu (23/7/2025).
Sebagai respon atas kebutuhan peningkatan kapasitas, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan BASARNAS, R. Eko Suyatno, secara resmi mengumumkan bahwa Pos SAR Banyuwangi akan ditingkatkan statusnya menjadi Kantor SAR Kelas B
"Dengan dukungan Kementerian PAN-RB dan Pemerintah Daerah, Pos SAR Banyuwangi akan memiliki kantor sendiri, terpisah dari Kantor SAR Surabaya," jelas Eko Suyatno.
Baca juga:
Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup, Segini Jumlah Korban yang Ditemukan
Selanjutnya, rombongan meninjau Pelabuhan ASDP Ketapang dan menggelar rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, BMKG, KNKT, ASDP, Gapasdap, dan BASARNAS.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyatakan dukungan penuh Pemkab Banyuwangi terhadap peningkatan status Pos SAR Banyuwangi, termasuk pemanfaatan aset daerah untuk operasional SAR.
Dalam rapat, Deputi Operasi BASARNAS memaparkan hasil operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya. Operasi yang berlangsung 20 hari dan berakhir pada 21 Juli 2025 itu berhasil menemukan posisi kapal dan mengevakuasi 49 orang (30 selamat, 19 meninggal).
Baca juga:
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Hari ke-16
Eko Suyatno menegaskan betapa pentingnya kolaborasi antar instansi dalam operasi SAR tersebut.
Perwakilan KNKT, ASDP, dan BMKG juga memberikan paparan mengenai kronologi dan faktor teknis kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya. Kunjungan diakhiri dengan peninjauan Kapal Negara SAR 249 Permadi di Dermaga APBN Tanjungwangi.
Kunjungan Komisi V DPR RI diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan SAR di Selat Bali dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
URL : https://jatimnow.com/baca-77672-tragedi-selat-bali-dpr-ri-tinjau-kesiapan-setelah-kapal-tenggelam