jatimnow.com - Sebagai pengembangan wisata dan menarik wisatawan datang ke Kabupaten Bojonegoro, khususnya di segi geopark, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Festival Geopark Bojonegoro.
Mengedepankan wisata sejarah api abadi kayangan api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, acara Festival Geopark ini diselenggarakan dua hari pada Sabtu (24/11) hingga Minggu (25/11).
Api abadi kayangan api menjadi latar belakang panggung, menggambarkan bagaimana kebesaran peradaban zaman Kerajaan Majapahit dan begitu panjangnya sejarah kabupaten yang dialiri Sungai Bengawan Solo ini.
Tari kayangan api dan tari thengul yang mengawali acara kian menggambarkan bagaimana kekayaan budaya dan seni yang dimiliki Bojonegoro yang menjadi bagian dari Indonesia.
Tari kayangan api menceritakan legenda kayangan api, dimana saat zaman Kerajaan Majapahit terdapat satu pembuat keris yang bernama Mpu Supa alias Mbah Kriyo Kusumo yang bersemayam di Api Abadi Kayangan Api untuk membuat keris dan pusaka lainnya.
Sementara itu tari thengul sendiri terinspirasi dari wayang thengul khas Bojonegoro berpadu ritmis dengan iringan musik tradisional dan modern seperti gamelan, oklik, biola, gitar hingga drum.
Tak hanya tarian tradisional khas Bojonegoro saja, kuliner khas Bojonegoro mulai dari nasi pecel daun jati, lemet, sego buwuhan, hingga sayur ikan pe turut memanjakan wisatawan dan masyarakat yang hadir.
"Harganya juga terjangkau dan memang menunya tradisional khas Bojonegoro," ungkap Dwi Puspita Ningrum, salah seorang pengunjung asal Bojonegoro kota ini.
Wakil Bupati Budi Irwanto yang membuka langsung acara turut memberikan apresiasi penyelenggaraan Festival Geopark yang baru pertama kali dilaksanakan.
"Ini sebagai wujud mempromosikan wisata Bojonegoro. Kita ketahui Bojonegoro memiliki beberapa wisata geopark, salah satunya Kayangan api dan Teksas Wonocolo," ujarnya kepada jatimnow.com, Sabtu malam (24/11/2018).
Ke depan menurut Wawan, sapaan akrabnya, festival-festival yang berkaitan promosi wisata lokal akan terus digalakkan.
"Ke depan kita lanjutkan festival-festival lainnya. Potensi di Bojonegoro sangat banyak, bagus jika diadakan festival-festival yang lain untuk mempromosikan wisata Bojonegoro," pungkasnya.
Tak cukup sampai disitu Regina Idol dan musisi Djaduk Ferianto juga turut menghibur ribuan masyarakat dan wisatawan yang berbaur menghangatkan suasana di udara dingin di kawasan hutan jati.
Baca juga: Teknologi Ciptaan Mahasiswa PCU Ini Jaga Postur Tubuh Agar Tetap Sehat
Baca juga: Ponorogo Creative Festival 2024 Kembali Digelar, Perkuat Jaringan Kota Kreatif