Pixel Code jatimnow.com

2 Ekor Ikan Arapaima Ditemukan Lagi di Sidoarjo

Peristiwa Minggu, 08 Jul 2018 19:09 WIB
Warga Bangsri, Sukodono saat menangkap Ikan Arapaima Gigas di Sungai Bangsri
Warga Bangsri, Sukodono saat menangkap Ikan Arapaima Gigas di Sungai Bangsri

jatimnow.com - Puluhan warga di Desa Plumpungan Sukodono, Sidoarjo digegerkan dengan penemuan seekor ikan Arapaima Gigas sepanjang 1,5 meter di sungai Bangsri pada Minggu (8/7/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan keterangan salah satu warga yang ada di lokasi saat penangkapan, Ragil mengatakan jika warga sudah mulai ramai dan melihat ikan tersebut di sekitaran sungai sejak Jumat (6/7/2018) malam hari.

Baca juga: Ikan Arapaima Kedua Ditemukan di Sungai Rolak Surabaya

"Karena volume air sungai yang sedikit berkurang jadi warga bisa melihat ikan itu dengan jelas. Kemarin disini juga ramai banyak warga yang berdatangan sampai macet jalannya," ujar Ragil kepada jatimnow.com.

Baca juga: Nasib Ikan Predator Arapaima yang Sudah Diamankan Menunggu Bu Susi

Ragil mengatakan dari timur perempatan Jalan Dungus juga banyak yang melihat ikan Arapaima Gigas ini. "Sekitar jam 10 pagi tadi warga Bansri mencoba menangkap ikannya dengan menceburkan diri ke sungai sekitar 4-6 orang," lanjut Ragil.

Menurut Ragil ikan yang ditangkap oleh warga Bangsri sebanyak 2 ekor. Yang satu masih hidup dan sudah dibawa oleh Dinas Perikanan dan satunya lagi sudah mati.

"Tadi diminta Pak Lurah untuk ditunda saat dibawa karena sudah mati, biar warga bisa melihat langsung penemuan ikan ini. Insyaallah maghrib baru akan dibawa oleh Dinas Perikanan.

Sebelumnya, Ikan Arapaima Gigas kembali ditemukan warga dan nelayan di Sungai Rolak Gunungsari Surabaya pada Selasa (3/7/2018) malam.

LSM Lingkungan, Imam Rohani mengatakan penemuan ikan itu merupakan kedua kalinya ikan tersebut ditemukan di Surabaya oleh nelayan.

Nelayan yang menemukan ikan Arapaima, Imam Ismunanto menuturkan, ikan tersebut pertama kali ditemukan di tepian sungai Rolak yang berukuran lebih besar dari yang pertama kali ditangkap sebelumnya.

Reporter: Arry Saputra
Editor: Erwin Yohanes