Tren Diet Bagi Remaja Putri Pemicu Terjadinya Stunting?

Sabtu, 15 Des 2018 07:15 WIB
Reporter :
Arry Saputra
Deklarasi Pencegahan Stunting di kantor Gubernur Jatim.

jatimnow.com - Istri Gubernur Jatim Nina Soekarwo dalam Deklarasi Pencegahan Stunting, menyampaikan bagi remaja perempuan yang sedang diet untuk tetap memperhatikan pola makan dan asupan gizi.

Pasalnya hal tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan saat menjadi ibu rumah tangga nantinya. Nina mengatakan, jika saat ini terdapat banyak remaja yang ingin terlihat kurus namun tak memperhatikan asupan gizinya.

"Ada tren bahwa remaja menganggap kurus itu cantik. Akhirnya mereka kurang darah, disitulah awal dari sisi kehamilan yang tidak sehat kalau nanti dia jadi ibu rumah tangga. Ini yang harus disosialisasikan untuk mencegah stunting," kata Budhe Karwo saat Deklarasi Pencegahan Stunting di Kantor Gubernur Jatim, Jumat (14/12/2018).

Baca juga: Kolaborasi Strategis Tuntaskan Wasting untuk Hapuskan Stunting di Jatim

Untuk mencegah terjadinya hal itu maka dia memberikan sosialisasi dan pengetahuan kepada remaja terkait pentingnya me minum obat tambah darah. Selain itu juga membuat program Posyandu dan Dasawisma bagi anak-anak dan ibu rumah tangga.

"Ini kenapa kita memberikan obat tambah darah pada remaja, karena mereka punya tren kurus itu sehat, jangan sampai diet gizi kurang, darah kurang akhirnya saat mengandung janinnya tidak sehat," lanjut Budhe Karwo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Heri Santoso berpesan kepada remaja putri agar lebih memperhatikan asupan gizi dalam makanannya. Tak hanya karbohidrat saja, namun banyak hal lain yang harus dipenuhi seperti protein, vitamin, mineral, hingga lemak.

Baca juga: Angka Stunting Beberapa Daerah di Jatim Terus Menurun

"Untuk remaja putri lebih memperhatikan jenis makanannya, jangan cuma karbohidrat saja, tapi protein, mineral, vitamin harus diberikan. Oleh karenanya adik-adik remaja putri itu juga tolong hemoglobinnya juga diperhatikan, jangan lupa untuk minum tablet penambah darah," pesan Kohar.

\

Langkah konkret yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jatim untuk menekan angka stunting yaitu salah satunya dengan peneguhan komitmen para Bupati/ Wali Kota.

"Harapannya setelah itu bisa menggerakkan seluruh stakeholder terkait, para kepala dinas terkait, untuk menggerakkan dan juga disosialisasikan kepada masyarakat dan juga membantu masyarakat yang memang kondisinya itu bisa menyebabkan stunting," harapnya.

Baca juga: Kunjungi Ponorogo, Menko PMK Bicara Soal Angka Kemiskinan hingga Stunting

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler