Pixel Codejatimnow.com

Kunjungi Ponorogo, Menko PMK Bicara Soal Angka Kemiskinan hingga Stunting

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Mita Kusuma
Menko PMK Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Menko PMK Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja di Ponorogo. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menyebut angka kemiskinan Indonesia turun menjadi 9 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Melalui lawatannya di Desa Krebet, Ponorogo, Muhadjir menyebut Bumi Reog memasuki kategori bagus terkait angka pengentasan kemiskinan.

"Ponorogo kategori bagus. Tidak masuk dalam miskin maupun ekstrem miskin," ujar Muhadjir saat berkunjung ke Rumah Disabilitas, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Senin (4/4/2022).

Permasalahan stunting di Desa Krebet, lanjut Muhadjir, juga terurai dengan baik. Pemecahan masalah seperti perkawinan sesama warga desa, sudah berkurang.

"Kalau dulu kan nikahnya sama-sama penduduk sini. Keturunannya mewarisi tradisi negatif yakni stunting," jelas mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) ini.

Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Tinjau Pelabuhan Jangkar Situbondo, Pastikan Arus Mudik Lancar

Meski menunjukkan tren positif untuk pemecahan masalah kemiskinan dan stunting, Muhadjir berharap angka itu terus turun menjadi nol.

"Ada sekitar 35 kabupaten atau kota yang menjadi target agar angka stuntingnya turun. Ponorogo tidak dalam 35 itu," pungkas Muhajir.

Dalam kunjungannya, Menko PMK juga bertemu warga penyandang disabilitas di Kecamatan Jambon dan Balong. Di sana, Muhadjir sempat berdialog dengan sejumlah warga miskin dan keluarga stunting. Ia menyebut, di dua kecamatan tersebut saat ini terdapat 800 penyandang disabilitas.

Baca juga:
Pengakuan UNESCO atas Reog Ponorogo Terganjal Dua Hal, Begini Penjelasan Menko PMK

Menurutnya, pelatihan produksi bisa membantu mengangkat derajat penyandang disabilitas dan warga lainnya.

"Kita harus bekerja keras, agar mereka setara dengan kita yang normal," jelasnya.