jatimnow.com - Nama Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin (MA), masuk dalam Surabaya Survey Center (SSC) dan memiliki popularitas 19 persen sebagai calon Wali Kota Surabaya.
Dari 1000 responden, popularitas MA mencapai 19 persen. Disusul Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Halim Iskandar dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari sebanyak 18,8 persen.
"Saya tidak berharap. Saya juga nggak ngapa-ngapain (tidak melakukan sosialisasi cawali). Saya fokus Pilpres 2019 memenangkan Pak Jokowi - KH Ma'ruf Amin," kata MA kepada wartawan di sela Rapat Koordinasi dengan pimpinan 9 partai politik Koalisi Indonesia Kerja di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (15/1/2019).
Baca juga: Jokowi Sah Menang Pilpres 2019, TKD: Terima Kasih Seluruh Rakyat Jatim
Ia mengatakan, siapa pun bisa menjadi Wali Kota Surabaya, asalkan memiliki pemikiran untuk membangun Kota Pahlawan. Mantan Kapolda Jawa Timur ini pun memiliki pesan bagi calon penerus Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.
"Siapapun boleh saja (menjadi Wali Kota Surabaya). Asalkan mau menata dan membangun Kota Surabaya," tutur Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.
Menurutnya, kepemimpinan Wali Kota Risma cukup berhasil. Karena banyak prestasi dan penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.
"Pembangunan di bidang kebersihan dan lingkungan oleh Bu Risma sudah bagus dan mengalami perubahan sangat pesat. Juga banyak taman-taman," ujarnya.
Purnawirawan polisi bintang dua asal Ketintang, Surabaya ini memiliki pesan bagi siapa saja penerus Wali Kota Risma. Katanya, Surabaya sebagai kota terbesar nomor dua di Indonesia. Namun, belum mampu mengatasi kemacetan.
"Ke depan, perlu dipertimbangkan adalah kemacetan lalu lintas. Jawabannya adalah, dengan membangun MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Lintas Rel Terpadu). Masak kalah dengan Palembang," katanya.
Menurutnya, bukan hanya sarana jalan di Surabaya saja. Tapi bagaimana jalan terintegrasi dengan daerah penyangga lainnya seperti Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Bangkalan.
"Sarana jalan terkoneksi dengan daerah-daerah penyangga. Mudah-mudahan Gubernur Jawa Timur terpilih nantinya dapat bersinergi dengan Wali Kota Surabaya untuk membangun Jawa Timur dan Surabaya," terangnya.
Baca juga: TKD Jatim Siap Adu Data dan Hadirkan Saksi Jawab Tudingan BPN di MK
Selain persoalan infrastruktur transportasi, MA juga berpesan yakni, bagaimana Kota Surabaya miliki sarana olahraga yang berskala internasional. Memiliki convention hall yang juga berkelas internasional.
"Coba, apakah ada stadion yang berkelas internasional. Saya keliling di Jawa Timur ketika menjadi Kapolda Jatim. Saya sering naik heli mendarat di stadion-stadion, dan nggak ada yang bagus," katanya.
Ia berharap, di Kota Surabaya memiliki sarana dan prasarana olah raga, untuk kegiatan level internasional.
"Reklamasi bukanlah kenaifan. Sekarang tanah di pinggiran kota sudah diambil (dibeli) oleh pengusaha-pengusaha," katanya.
"Kawasan olah raga harus memiliki lingkungan sendiri dan bebas dari (tempat pembuangan akhir sampah). Tidak terlalu dekat dengan jalan raya," ujarnya.
Baca juga: Prabowo-Sandi Ajukan Gugatan ke MK, TKD Jatim: Tuntutan Tidak Rasional
Menurutnya, Surabaya harus dapat menyelenggarakan kegiatan yang berskala internasional dan besar.
"Kalau ada kegiatan skala besar dan internasional pasti berdampak pada meningkatnya okupansi hotel. Produk-produk UMKM, UKM warga Surabaya juga dibeli dan dikenal masyarakat internasional. Nantinya pasti berdampak pada perputaran roda perekonomian," jelasnya.