jatimnow.com - Terkait tarian erotis pada pameran modifikasi mobil di banyuwangi, dikecam berbagai kalangan, slah satunya Mahasiswa.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Banyuwangi, Puri Ayu Indra KD menilai bahwa pihak penyelenggara atas nama Dolle Suprayitno dianggap telah menyalah-gunakan izin keramaian yang dikeluarkan pihak kepolisian.
"Penanggung jawab kegiatan itu lalai, dan oleh karenanya kami mendukung aparat kepolisian mengusut tuntas motif peristiwa yang menodai salah satu gedung milik Pemda," kata Puri kepada jatimnow.com, Selasa (3/4/2018).
Baca juga: Pilihan Pembaca: Tertabrak Truk, Korban Mutilasi, Layanan Striptis
Puri berpendapat, seharusnya pihak penyelenggara sadar sedari proses perizinan hingga selesai acara.
Gedung Wanita tersebut berada dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang notabene-nya adalah milik pemerintah.
"Kita minta pihak penyelenggara bertanggung jawab dan meminta maaf terbuka dihadapan publik," tegasnya.
Baca juga: Diduga Sediakan Layanan Striptis, Kafe-Karaoke di Kediri Digerebek Polda Jatim
Karena tidak sepatutnya Gedung Wanita sebagai gedung yang menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan justeru dijadikan tempat untuk menjatuhkan derajat perempuan dimuka umum.
Selain itu, mahasiswa meminta pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak terkait untuk mampu memproses kejadian tersebut supaya tidak terjadi untuk yang kedua kalinya.
"Terus terang kita mengecam kejadian yang tidak senonoh dilakukan di Gedung Wanita," tukas Puri.
Baca juga: Polisi Gelar Reka Adegan Pertunjukan Striptis dalam Kafe di Banyuwangi
Acara pameran modifikasi mobil Indonesia Automodified IAM diduga telah melanggar izin yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian setempat. Sebab, dalam pelaksanaannya dibumbui dengan aksi tarian erotis.
Pihak penyelenggara juga diduga telah dengan sengaja mempersiapkan 12 penari dan perlengkapan DJ untuk pertunjukan tarian erotis yang berlangsung Minggu 31 Maret 2018 di Gedung Wanita di Jalan Kartini.
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto