jatimnow.com - Setelah tiga minggu dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Asnan pengayuh becak kaya yang memiliki tabungan Rp 48 juta itu akhirnya diperbolehkan pulang.
Meski diperbolehkan pulang, petugas kebingungan memulangkan Asnan. Pasalnya tidak ada keluarga yang mendampingi.
Tidak adanya keluarga dan tempat tinggal, Asnan akhirnya di tempatkan di Liponsos Keputih.
Baca juga: Pengayuh Becak Ditemukan Meninggal di Emperan Ruko
Dengan dinyatakan sehat oleh dokter rumah sakit setempat, Asnan di pindahkan ke liponsos pada pukul 13:30.
Menurut pantauan jatimnow.com dilokasi, Asnan saat itu masih di atas bed didorong menuju ke ambulance, oleh Camat Tambaksari dan juga anggota Liponsos Surabaya.
Sebelum masuk ke ambulance, menggunakan bed, Asnan juga sudah mulai merespon pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecaman (TKSK) Tambaksari.
"Pak, namanya siapa?" tanya petugas TKSK. Asnan pun menjawab, "Asnan," tutur pengayuh becak kaya itu.
Sementara itu, Camat Tambaksari Surabaya, Ridwan Mubarun mengungkapkan kesehatan Asnan sudah dimyatakan pulih kembali oleh dokter.
Baca juga: Uang Warisan Pengayuh Becak Kaya ini Dikemanakan? Ini Jawaban Camat
"Pak Asnan sudah dinyatakan sehat, dan sebenarnya jalan sudah bisa tapi karena sudah tua jadi kita bawa menggunakan bed-nya," tutur Ridwan.
Baca juga: Pengayuh Becak Ini Sakit, Ditemukan Uang Rp 48 Juta di Bawah Jok
Setelah diperbolehkan pulang, hingga kini keluarga Asnan tak kunjung ketemu. Pihak kecamatan berkoordinasi dengan Dinas Sosial kota membawanya ke liponsos keputih.
"Hingga kini pak Asnan masih belum bertemu dengan keluarganya, akhirnya kami ambil keputusan untuk dirujuk ke liponsos," terang Ridwan.
Baca juga: Ditampung di Liponsos Usai Sakit, Pengayuh Becak Kaya itu Tutup Usia
Ridwan menambahkan, meski Asnan sudah dinyatakan bisa rawat jalan, pihaknya tetap mendampingi dan mengontrol minum obat, sebagai terapi penyembuhan TB yang diidap Asnan.
"Selama di liponsos nanti pak Asnan akan didampingi tim khusus untuk proses penyembuhan TB," jelasnya.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto