jatimnow.com - Gang Dolly di Putat Jaya, Surabaya bukan lagi lokasi prostitusi atau esek-esek. Dolly berubah, warganya sudah mampu berkarya. Salah satunya Jarwo Susanto (40) atau Bang Jarwo.
Pria yang dulu menggantungkan dari lembah hitam itu kini menjadi pengusaha tempe. Ia dijuluki bos tempe. Jutaan rupiah telah mengalir ke kantongnya.
"Alhammdulilah," kata Bang Jarwo saat ditemui, Senin (25/3/2019).
Baca juga: Dolly, Lahan Sampah yang Menjelma Lokalisasi Terbesar Asia Tenggara
Tempe Bang Jarwo ternyata tidak hanya dikenal di Surabaya saja. Tempe Bang Jarwo diam-diam telah dipromosikan hingga luar negeri. Penasaran? Ingin tahu ceritnya?
Ia memamerkan foto tempe buatannya dibawa seorang bule di salah satu restoran di sebuah negara. Menurut Jarwo, tempe buatanya tersebut dipromosikan oleh seorang Chef Indonesia yang bekerja di sebuah kapal pesiar di Belanda.
"Dibeli, katanya dibawa ke Belanda," ujar Jarwo kepada jatimnow.com.
Baca juga:
- Menengok Metamorfosis Eks Lokalisasi Dolly dari Kelam hingga Produktif
- Bantah UKM Dolly Fiktif, Risma: Suruh Bilang ke Saya!
- Gugatan Class Action Warga Dolly dan Jarak Ditolak
Chef yang bernama Riyadi Achmad tersebut, kata Jarwo, memperkenalkan tempe buatannya kepada rekannya sesama Chef di Belanda. Mereka juga menggoreng tempe Bang Jarwo.
"Saya dikirimi foto tempe dipegang orang bule. Yang ngirimi ya Mas Riyadi itu," jelasnya.
Berdasar keterangan Chef Riyadi, tempe tersebut dipegang oleh seorang Chef asal Serbia yang bernama Petar Sikima. Sayangnya, dalam foto tersebut tidak disebutkan nama restoran di Belanda itu.
"Ndak tahu saya," jawabnya.
Jarwo yang sempat menjadi pelarian karena terlibat aksi penolakan penutupan lokalisasi Dolly yang berujung kekerasan saat ini mengaku bangga.
"Bersyukur, karena masih ada yang peduli dengan usaha kita warga eks lokalisasi," bangganya.
Baca juga: Prostitusi di Dolly Dikabarkan Kembali Bergeliat, Pemkot Terjunkan Tim Khusus
Jarwo mengaku, banyak kelompok atau orang-orang yang hanya memanfaatkan nama eks lokalisasi Dolly untuk mendongkrak kegiatannya tanpa bersinergi maupun melibatkan warga sekitar.
"Banyak yang buat acara atas nama warga sini, tapi tidak menggandeng UKM. Harusnya kan warga sini diajak dan bekerjasama," harapnya.
Usaha pembuatan tempe milik Jarwo sendiri bermula saat penutupan lokalisasi Dolly yang digagas oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 2014 silam.
Jarwo yang kala itu membuka usaha warung kopi di depan sebuah wisma menentang rencana penutupan dan bergabung dalam kelompok penolakan.
Pemkot Surabaya memang komitmen membelajari warga yang terdampak penutupan lokalisasi prostitusi Dolly. Dari kawasan yang sudah ramah anak inilah lahir aneka produk warga.
Foto-foto tempe Bang Jarwo di luar negeri:
Baca juga: Beredar Kabar Eks Lokalisasi Dolly Buka Lagi, Begini Respon Warga hingga Camat