jatimnow.com - Meski perjanjian 'keramat' antara Bonek-Aremania berlaku pada Final Piala Presiden 2019 yang mempertemukan Persebaya Vs Arema FC yaitu tidak saling bertemunya dua kelompok suporter itu dalam stadion, tapi Polda Jatim mengundang Bonek dan Aremania dalam waktu terpisah.
Perwakilan Aremania tiba di Mapolda Jatim, Senin (9/4/2019) sore. Dalam pertemuan itu, suporter Aremania membacakan ikrar untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pertandingan Final Piala Presiden 2019 baik di Surabaya maupun Malang.
Korlap Aremania, Ahmad Gozali menjelaskan, dirinya telah menggandeng semua komponen terkait untuk menjaga keterlibatan pertandingan leg kedua di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Jumat (12/4/2019).
Baca juga: Arema FC Juara Piala Presiden 2019
"Kita akan menunjukkan bahwa Aremania yang cinta damai, menunjukkan kreatifitas dan menjadi pelopor kemajuan suporter di Indonesia. Kita mulai menuju taraf pendewasaan meskipun banyak tudingan-tudingan ke Aremania. Itu sangat minor, tapi kita adalah pelopor suporter," jelasnya.
Ahmad Gozali juga menegaskan bahwa Aremania akan menciptakan kondisi yang aman.
Baca juga: Babak Pertama, Persebaya Tertinggal 1-0 dari Arema FC
"Kalah menang dalam pertandingan adalah suatu hal biasa. Tapi bagaimana kita menciptakan suatu sistem keamanan dari pertandingan ini menggandeng instansi terkait kepolisian untuk menjaga kondusifitas pertandingan," tuturnya.
Ahmad Gozali menjelaskan, bagi suporter yang belum terkoordinir atau diluar daerah, dirinya beranggapan bahwa mereka bisa menjaga kotanya masing-masing. Aremania siap menjaga kebersamaan untuk menciptakan keamanan dan kondusifitas.
"Kita sudah melakukan sosialisasi. Kami Aremania tak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan di kotanya. Intinya kita bisa menjaga kotanya masing-masing. Dalam hal ini mungkin teman Aremania sudah terpatri jiwanya no anarkis, no ribut," imbuhnya.
Baca juga: Video: Polisi Hadang Bonek Tidak ke Malang
Ditambahkan Ahmad Gozali, kesepakatan 'keramat' yang sudah dibuat Aremania dan Bonek menjadi tolak ukur untuk bagaimana sama-sama menghormati, sama-sama menjalankan.
"Kita sudah membuat kesepakatan bahwa Arema tidak akan hadir pada leg 1 di Surabaya. Begitu juga Bonek, kita tidak mengharapkan kehadiran mereka di Kanjuruhan. Hal ini untuk bisa menciptakan kedamaian di tempat masing masing. Kita masih terikat perjanjian waktu itu di Polda Jatim 2006 di mana Arema dan Persebaya berjanji untuk tidak saling kunjung saat ada pertandingan," tutupnya.