jatimnow.com - Jelang pemungutan suara 17 April, dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (Fisib) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berkolaborasi membuat dan meluncurkan iklan layanan masyarakat tentang edukasi pemilu.
Dekan Fisib UTM, Surokim Abdus Salam mengatakan sudah ada tiga seri iklan yang diluncurkan untuk tahap pertama kali ini.
"Upaya ini merupakan bentuk peran serta civitas academica Fisib UTM agar pemilu lebih baik di Madura. Sebagai fakultas yang konsen dengan pemberdayaan dan keswadayaan politik masyarakat di Pulau Garam," tulis Surokim dalam rilis yang diterima jatimnow.com, Minggu (14/4/2019).
Baca juga: Taruna Poltekbang Surabaya Magang di Miyazaki Airport Jepang
Dengan iklan layanan ini, maka masyarakat merasa terpanggil agar problem pemilu jujur di Madura bisa diurai. Hingga kini, pemilu bersih dan jujur masih belum mengakar dan cenderung masih menjadi barang mainan.
"Kondisi ini tentu menyedihkan bagi masyarakat kampus yang punya tanggung jawab untuk mendorong politik bermartabat dan berdaulat di Madura," ujarnya.
Surokim berharap melalui iklan ini bisa mengedukasi pemilih Madura agar lebih cerdas dan rasional dalam memberikan suaranya.
"Tidak dimungkiri hingga kini Madura terus menerus menjadi sorotan dan catatan merah hingga melahirkan cibiran masyarakat karena praktik-praktik pemilu tidak jujur," terusnya.
Sementara itu, Selamet Hendra Riyadi selaku ketua BEM FISIB mengatakan keterlibatan mahasiswa dalam edukasi politik ini bagian dari bentuk keprihatinan sekaligus solusi sumbang peran untuk perbaikan pemilu di Madura.
Baca juga: Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT
"Kami ingin menumbuhkan optimisme anak muda Madura untuk pemilu yang lebih baik. Kita berharap agar pemilu di Madura tidak lagi menjadi sorotan dan harkat martabat masyarakat Madura yang jujur dan religius bisa tergambar dalam hasil pemilu," kata Selamet.
Iklan edukasi politik ini mengusung slogan #pemilu madura lebih baik, #mari memilih jgn dipilihkan, #mari mencoblos jangan dicobloskan.
Pada beberapa bagian iklan disertai dengan bahasa dan dialek Madura. Seri pertama film berisi ajakan untuk memilih tidak golput, seri 2 ajakan untuk pemilu bersih dan seri 3 pemilu bersih anti money politik.
Baca juga: Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri