jatimnow.com - DPC Partai Garuda Banyuwangi, angkat bicara perihal insiden adu mulut dua Calegnya dengan petugas Bawaslu Banyuwangi, saat penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) pada Minggu (14/4/2019).
Sekretaris DPC Partai Garuda Banyuwangi, Wasis, mengatakan jika insiden terjadi saat petugas Bawaslu melakukan penertiban APK milik dua Caleg Partai Garuda. APK tersebut terpasang di depan rumah kedua caleg yang juga Bapak dan anak tersebut.
"Jadi, kedua Caleg Partai Garuda itu Bapak dan Anak. Sang Bapak Caleg DPR RI dapil Jatim 3 dan anaknya Caleg DPRD Banyuwangi dapil 3. APK dipasang di depan rumah mereka yang jika dilihat dari luar seperti gudang," katanya.
Baca juga: 50 Caleg Lolos DPRD Kabupaten Probolinggo, Golkar Raih Kursi Terbanyak
Kemudian, lanjut Wasis, APK berbentuk baliho besar tersebut rencananya akan diturunkan karena sudah masa tenang. Namun karena ukurannya baliho yang besar, kedua Caleg tersebut menunggu kedatangan para relawannya.
"Baliho itu rencananya mau dikasihkan kepada warga agar bisa dimanfaatkan lagi. Karena hari masih pagi dan baliho besar, maka butuh banyak orang untuk menurunkannya. Kedua Caleg kami menunggu relawannya datang di dalam rumahnya," urainya.
Baca juga: Partai Garuda Banyuwangi Akui Calegnya Bersitegang dengan Bawaslu
Baca juga: 50 Calon Anggota DPRD Bojonegoro Terpilih Menunggu Penetapan MK
Tetapi, petugas Bawaslu keburu datang. Dan kedatangannya tidak diketahui kedua Caleg Partai Garuda yang sedang berada di dalam rumah. Hingga kemudian ada salah satu relawan yang tahu jika petugas Bawaslu telah merobek baliho tersebut.
"Akhirnya terjadi adu mulut. Disini yang kami tekankan ada kesalahpahaman. Disisi lain Baliho akan dimanfaatkan warga. Dan disisi lain petugas Bawaslu, kami duga tidak tahu akan niat itu," paparnya.
Wasis juga menepis jika terjadi penyekapan yang dilakukan kedua Caleg Partai Garuda dan tim suksesnya terhadap petugas Bawaslu. Meski ia tidak menampik jika sempat terjadi kericuhan.
Baca juga: 7000 Suara Milik Caleg DPRD Ponorogo yang Meninggal Dunia, Akan Dibawa Kemana?
"Saya kira tidak seperti itu (penyekapan). Emosi yang terjadi karena miskomunikasi saja. Untuk selanjutnya kami menunggu kabar dari Bawaslu," pungkasnya.
Dari video yang beredar, anggota Bawaslu di tingkat Kecamatan Muncar sempat beradu mulut dengan beberapa orang yang diduga anggota tim sukses salah seorang calon legislatif.