Cerita di Balik Jatuhnya Pemandu Wisata ke Kawah Ijen

Sabtu, 20 Apr 2019 12:39 WIB
Reporter :
Hafiluddin Ahmad
Wisata Alam Gunung Ijen, Banyuwangi (foto: Budi Sugiharto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Nandang Prihadi menanggapi tewasnya Hariyan Dedi Santoso alias Bronto (38), seorang pemandu wisata atau guide di Kawah Ijen, Sabtu (20/4/2019).

Nandang menjelaskan bahwa korban bersama guide lainnya membawa tamu wisata untuk mendaki Gunung Ijen hingga sampai di puncak sekitar pukul 01.30 Wib.

Korban bersama wisatawan asing yang dipandunya diketahui turun ke areal penambangan untuk melihat blue fire sekitar pukul 04.00 Wib. Sesampainya di bawah, korban hendak mendokumentasikan tamu wisatanya dari atas bukit.

Baca juga: Petaka Pemandu Wisata Kawah Ijen dan Asuransi Sebatas Mimpi

"Namun disaat bersamaan asap belerang istilahnya penambang 'mbalik' ke arahnya. Karena panik, korban terpeleset jatuh," kata Nandang kepada jatimnow.com.

Dari tempat kejadian perkara (TKP), tambah Nandang, oleh teman-temannya, korban dibawa ke Puncak Gunung Ijen dan tiba di Paltuding sekitar pukul 06.30 Wib.

Baca juga:  

Baca juga: Begini Kronologi Jatuhnya Pemandu Wisata ke Kawah Ijen

"Selanjutnya korban dibawa menuju puskesmas untuk dilakukan visum di hadiri oleh anggota Polsek Licin. Setelah itu dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," papar Nandang.

\

Menanggapi kejadian tersebut, Nandang menyatakan bahwa turun mendekati kawah adalah tindaka yang tidak diperbolehkan. Pertimbangannya, karena jalan menuju ke areal penambangan untuk melihat blue fire cukup curam.

Selain itu, kondisi sulfur yang ada, dinilainya membahayakan bagi pengunjung. Namun beberapa guide dan pengunjung seringkali memaksakan diri untuk turun mengambil gambar.

Baca juga: Pemandu Wisata yang Tewas di Kawah Ijen Itu Warga Banyuwangi

Pada sisi lain, petugas jaga di lokasi terbatas untuk melakukan pengawasan dan melakukan pencegahan. Namun demikian, papan-papan pengumuman larangan ke lokasi kawah sudah banyak dipasang.

"Untuk itu kami akan masifkan lagi larangan guide dan pengunjung turun ke kawah," tegas Nandang.

Atas peristiwa itu, Bronto yang merupakan warga Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi mengalami luka melepuh di beberapa bagian tubunya. Jenazahnya sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Banyuwangi

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler