jatimnow.com - Normalisasi jalur rel kereta api di km 250+18, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, bekas lokasi kecelakaan KA Sancaka vs Truk Trailer dan Avanza belum sepenuhnya selesai.
PT KAI Daop VII Madiun terus melakukan kegiatan untuk normalisasi jalur KA di km 215+8.
"Mulai kemarin, sudah digunakan alat berat MPJR (Mesin Perawatan Jalan Rel) untuk lebih menguatkan jalur sepanjang 200 meter tersebut," kata Manajer Humas DAOP VII, Supriyanto, Selasa (10/4/2018).
Baca juga: KAI Daop 8 Surabaya Sediakan 26.784 Kursi Per Hari untuk Libur Nataru
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan disela-sela longgar jadwal KA, sehingga tidak mengganggu perjalanan KA.
Dan direncakan hari ini akan dilakukan penggantian rel pada lokasi tersebut, agar jalur segera bisa ditingkatkan kecepatannya.
"Hari ini diusahakan sudah bisa dilewati dengan kecepatan 40 km/jam, setelah kemarin dilakukan perawatan serta perkuatan menggunakan mesin berat MPJR. Perawatan dilakukan disela jadwal KA, agar tidak mengganggu perjalanan KA ", bebernya.
Baca juga: KAI Daop 7 Madiun Luncurkan Rangkaian Kereta Ekonomi New Generation
Dari pantauan kami pagi ini (10/4), kereta api yang datang di stasiun Madiun sudah lancar kembali, kelambatan rata-rata sudah dibawah 1 jam.
KA tersebut :
- KA Matarmaja dari jadwal 02.54 (terlambat 35 menit)
- KA Bima jadwal stasiun Madiun 03.15 mjd 03.48 (terlambat 33 menit)
- KA Malabar jadwal 02.35 masuk Madiun 04.17 (terlambat 111 menit)
- KA Mutiara S jadwal 03.58 (terlambat 39 menit)
- KA Gajayana Jadwal Madiun 04.30 (terlambat 36 menit)
- KA Brantas jadwal 04.50 (terlambat 47 menit)
- KA Majapahit jadwal Madiun 05.19 (terlambat 33 menit)
- KA Turangga jadwal Madiun 05.48 (terlambat 27 menit)
"Alhamdulillah, pagi ini jadwal sudah mulai kembali normal, lambat dibawah 1 jam", ungkap Supriyanto.
Baca juga: Sejarah Lokomotif C 1140, Monumen Baru di Stasiun Kediri
PT KAI akan terus melakukan upaya secepatnya untuk memulihkan kondisi jalur KA tersebut, agar segera dapat dilewati perjalanan KA dengan kecepatan normal.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto