jatimnow.com - Temuan 4 botol yang diduga bom molotov dari salah satu kendaraan ELF yang berpenumpang santri dari Madura dibantah oleh koordinator.
Pria berpeci putih yang belum diketahui namanya tersebut mengatakan jika 4 botol tersebut milik mereka (rombongan).
"Empat kali (diperiksa) ndak ada apa-apa, ndak ada masalah. Bahkan saya dikawal. Seandainya ini ada daritadi pastinya saya sudah bau,"ujar pria tersebut, Senin (20/5/2019).
Baca juga: Video: Aksi Damai Pemuda Lintas Agama di Probolinggo
Pria itu mengatakan, jika semua anggota atau santri diminta untuk tidak membawa apapun. Ia bahkan menyebut hal ini merupakan fitnah.
"Saya sudah pastikan, semua anggota itu sudah saya minta untuk ndak bawa apa-apa. Billahi kami tidak tahu, apa ini semacam fitnah kami ndak tahu," ungkapnya.
Sopir salah satu mobil, Wasil (27) mengatakan, bahwa rombongan santri ini berasal dari Pondok Pesantren milik Kiai Karrar. Rombongan santri ini bukan untuk ke Jakarta melainkan rencananya akan menjemput Kiai Karrar yang saat ini berada di Bandar Udara Juanda Surabaya.
"Enggak ke Jakarta, ini mau ke Bandara Terminal dua, mau jemput Pak Kiai Karrar. Ini kan santrinya semua tiga mobil,"ungkap Wasil.
Baca juga: Pemuda Lintas Agama di Probolinggo Tuntut Pengusutan Aksi 22 Mei
Baca juga: 4 Bom Molotov Ditemukan di Kendaraan yang Diduga Massa People Power
Terkait bom Molotov yang berada di mobilnya ia juga mengaku tidak tahu. Mobil yang dikendarainya merupakan mobil rental dan ia hanya bertugas sebagai sopir saja.
"Saya nggak tahu, ini kan mobilnya rental jemput santri jadi saya nggak periksa mobil. Diperiksanya di Sampang sama di Suramadu. Mau ke juanda jam 5 pulang," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menyebut, dari hasil pemeriksaan sementara para rombongan ini diduga mengikuti aksi people power.
Baca juga: FKUB Tulungagung Dukung Polisi Usut Tuntas Perusuh 22 Mei
"Ikut aksi, hasil sementara ikut people power. Berarti ini ada indikasi dari Jatim akan mengirim massa ikut berperan aktif kesana," kata Luki, Senin (20/5/2019).
Luki kembali menyampaikan dengan diamankannya rombongan ini berharap agar masyarakat di Jawa Timur akan lebih paham dengan pemberangkatan aksi 22 Mei di Jakarta itu telah di larang.
"Mudah-mudahan dengan adanya ini masyayarakat Jatim akan lebih paham," pesannya.