jatimnow.com - Tim Inovasi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Permadina Kanah Arieska membuat aplikasi 'Kalkulator Kesehatan' bertujuan membantu masyarakat dalam mengontrol pola makan.
"Aplikasi ini sudah bisa di-download di playstore secara gratis. Sesuai dengan tujuannya membantu masyarakat mengontrol pola makan, aplikasi ini mengusung tema Kalkulator Kesehatan, solusi preventif masalah kesehatan," katanya, Kamis (13/6/2019).
Ia mengatakan selama lebaran, masyarakat menikmati segala jenis makanan setelah sebulan penuah berpuasa. Bila tidak mampu mengontrol makanan maka seseorang dapat mengalami ganguan pencernaan dan penyakit lainnya.
Baca juga: Airfeel, Perangkat Monitoring Cuaca dan Kualitas Udara Canggih Karya Unair
"Tren setelah puasa dan lebaran biasanya banyak masyarakat yang kurang bisa mengontrol pola makan. Semuanya dimakan sehingga mengalami shock perut. Efeknya mengundang banyak penyakit, sehingga aplikasi ini kami ciptakan untuk mengantisipasi itu," kata Kanah sapaan akrabnya.
"Tagline Kalkulator Kesehatan ini sesuai dengan program studi IKM yang lebih fokus pada preventif atau pencegahan. Aplikasi ini membantu masyarakat dalam mencegah timbulnya penyakit, dan bukan mengobati," imbuhnya.
Di dalam aplikasi ini, ada tiga panduan utama tentang kesehatan diantaranya status gizi, kebutuhan kalori, dan konsumsi air per hari.
Penggunaan ketiga standar kesehatan ini karena banyak dipakai atau dicari karena status gizi sebagai tindakan preventif menjaga berat badan, kebutuhan kalori panduan prenventif asupan makanan, dan kebutuhan air per hari dalam tubuh yang berbeda-beda.
"Masyarakat tinggal menghitung di aplikasi kalkulator kesehatan. Hasilnya, bisa langsung melihat kondisi kesehatan tubuhnya setiap saat dalam monitor handphone (HP)," katanya.
Dia mengatakan untuk men-download di playstore, cukup mudah yakni cukup mengetik kalkulator kesehatan toko digital hingga muncul gambar bentuk HP bernuansa pink.
Baca juga: Mahasiswi Unusa Latih Kader Sehat Wonokromo Bikin Makanan Pendamping ASI
Selanjutnya jika diklik akan tampil 6 menu utama Kalkulator Kesehatan yakni Status Gizi, Kebutuhan Kalori, Konsumsi Air/Hari, Ebook, Tentang Kami, dan Kontak Kami.
"Pengguna aplikasi tidak hanya tahu kondisi kesehatannya, tapi juga diberi saran, bahkan bisa konsultasi melalui kontak wa. Ada pemahaman kesehatan agar pengguna lebih yakin bagaimana solusinya. Jadi aplikasi ini tak hanya pencegahan, sekaligus edukasi kesehatan," katanya.
Ia menjelaskan status gizi pada kalkulator kesehatan yang diterapkan di aplikasi ciptaannya itu khusus diterapkan untuk orang dewasa, di mana berdasarkan panduan WHO kriteria orang dewasa umur 20 tahun ke atas.
Cek status gizi membutuhkan data berat badan, tinggi badan pengguna. Hasil pengecekan ada tiga kategori kesehatan yakni kurus, normal, dan obesitas (kegemukan).
Baca juga: Mahasiswa di Surabaya Ciptakan Body Cream Berbahan Dasar Biji Buah Delima
Karena kebutuhan kalori membutuhkan data pengguna aplikasi yakni berat badan, tinggi badan, umur, dan jenis aktivitas yang dilakukan setiap hari. Begitu pula dengan konsumsi air per hari, selain berat badan dan tinggi badan juga data berapa lama beraktivitas, misalnya berapa lama berolah raga.
"Jika si pengguna kurang memahami istilah kesehatan yang digunakan, bisa mencari informasi secara lengkap pada menu EBook," tukasnya.